Pendapatan Nasional
Oleh : Ust. Agus Pranamulia, SE, MM
Untuk lebih jelas kita lihat komponen-komponen perbandingan perhitungan pendapatan antara Perhitungan pendapatan nasional (APBN) dan APBD.
Contoh perhitungan pendapatan nasional adalah APBD Provinsi.
Contoh perhitungan pendapatan nasional adalah APBD Provinsi.
1. Pendapatan Daerah :
1.1. Pendapatan Asli Daerah : Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Derah yang dipisahkan serta lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
1.2. Dana Perimbangan : Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus.
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah : Hibah, Dana darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan keuangan dari propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya.
2. Belanja Daerah :
2.1. Belanja Tidak Langsung : belanja pegawai (gaji & tunjangan PNS), belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada pemerintah kab/kota dan belanja
2.2. Belanja langsung : belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Total Pendapatan Daerah dikurangi Belanja daerah : Bisa surplus, defisit atau berimbang.
Selanjutnya kita harus menghitung Pembiayaan neto atau bersih hasil dari penerimaan daerah dikurangi pengeluaran pembiayaan.
3. Pembiayaan Daerah :
3.1. Penerimaan Pembiayaan : Sisa lebih perhitungan Anggaran tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA), Pencairan Dana Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman, Penerimaan Piutang daerah.
3.2. Pengeluaran Pembiayaan : Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi Daerah), Pembayaran Pokok Utang serta Pemberian Pinjaman Daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar