Senin, 29 Oktober 2012

Sperma

Kualitas Sperma
Oleh : Ust. Agus Pranamulia, SE, MM

Kualitas sperma sangatlah penting bagi fungsi suami isteri dalam menyiapkan generasi baru yang lebih sehat dan baik. Seperti apa kualitas sperma yang baik, lihatlah hasil riset (iqro) dari berbagai peneliti di bawah ini :

Penelitian yang dilakukan oleh dr. Jorge Chavarro, seorang asisten profesor dari Harvard School of Public Health, mengungkapkan bahwa konsumsi lemak trans (trans fat) berkorelasi langsung dengan konsentrasi sperma. Dalam pertemuan tahunan American Society for Reproductive Medicine di Orlando pada Oktober tahun lalu, seperti dikutip dari jurnal kesehatan Fertility and Sterility, "Semakin tinggi asupan lemak trans maka semakin rendah konsentrasi sperma seorang pria."  Lemak jenis ini banyak dijumpai pada makanan siap saji (fast food). Oleh karena itu untuk menjaga konsentrasi sperma tetap normal sebaiknya Anda menghindari makanan siap saji.

Indikator kesuburan sperma lainnya adalah pergerakan (motility) sperma dalam membuahi sel telur. Kaitan pengaruh asupan makanan terhadap pergerakan sperma dijelaskan oleh peneliti lainnya dari Harvard School of Public Health, Audrey Gaskins. Dalam forum yang sama dengan Chavarro, Ia memaparkan hasil penelitiannya bahwa prudent diet yaitu pola makan sehat yang kaya asupan ikan, buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan gandum utuh (whole grain) terbukti mampu meningkatkan pergerakan sperma. Sebaliknya western diet yang mengandung banyak daging merah, karbohidrat refinasi (refined carbs), manisan, dan minuman energi memiliki efek buruk terhadap pergerakan sperma.

Selain pergerakan dan konsentrasi sperma, indikator kesuburan sperma adalah bentuk (morfologi) sperma. Dr. Spence Pentland, seorang Fellow of the American Board of Oriental Reproductive Medicine dalam situs pribadinya menjelaskan bahwa makanan yang kaya akan anti oksidan mampu mencegah kerusakan sperma akibat radikal bebas. 

Keju yang biasa disantap, ternyata bisa mempersulit pria menghamili istrinya. Penelitian Harvard menunjukkan bahwa pria yang memakan tiga slice keju (3 ons) sehari memiliki kualitas sperma yang 'memble'. Tak hanya keju, beberapa produk makanan terbuat dari susu diperkirakan memberikan risiko yang sama. Pemimpin penelitian Myriam Afeiche dari Harvard School of Public Health di Boston, AS menjelaskan hormon estrogen sapi betina dalam susu mungkin menjadi penyebabnya, meskipun belum diketahui secara pasti. "Hal lain seperti adanya kandungan senyawa, seperti pestisida, polusi terklorinasi dan logam berat mungkin turut mempengaruhi," jelasnya. Kecepatan berenang dan bentuk yang baik menunjukkan kualitas sperma tersebut baik. Namun, mengonsumsi tiga porsi makanan penuh lemak susu per hari malah menurunkan 25 persen kualitas sperma.

Senin, 22 Oktober 2012

APBN

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN)
Oleh : Ust. Agus Pranamulia, SE, MM

APBN negara kita untuk tahun 2013 baru saja ditetapkan diatas 1.400 trilyun. Seperti apa sih APBN itu, marilah kita bahas berikut ini :

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan.
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber yaitu :
  • Penerimaan pajak yang meliputi
  1. Pajak Penghasilan (PPh),
  2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
  3. Pajak Bumi dan Bangunan(PBB),
  4. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) & Cukai, dan
  5. Pajak lainnya seperti Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor)
  • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meliputi
  • Penerimaan dari sumber daya alam,
  • Setoran laba BUMN,
  • Penerimaan bukan pajak lainnya,

Belanja terdiri atas dua jenis:
  1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
  2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
    1. Dana Bagi Hasil
    2. Dana Alokasi Umum
    3. Dana Alokasi Khusus
    4. Dana Otonomi Khusus.

    Pembiayaan meliputi:
  3. Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi, Surat Utang Negara, serta penyertaan modal negara.
  4. Pembiayaan Luar Negeri, meliputi:
    1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek
    2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium

  1. Dalam penyusunan APBN, pemerintah menggunakan 7 indikator perekonomian makro, yaitu:
  2. Produk Domestik Bruto (PDB) dalam rupiah
  3. Pertumbuhan ekonomi tahunan (%)
  4. Inflasi (%)
  5. Nilai tukar rupiah per USD
  6. Suku bunga SBI 3 bulan (%)
  7. Harga minyak indonesia (USD/barel)
  8. Produksi minyak Indonesia (barel/hari)
APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
  • Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
  • Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.
  • Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.
  • Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.
  • Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
  • Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
 erdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu:
  • Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.
  • Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
  • Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.
Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah:
  • Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
  • Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
  • Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
  •  APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas:
  • Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.
  • Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
  • Penajaman prioritas pembangunan
  • Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara

Kamis, 18 Oktober 2012

PEMAHAMAN SUFI

Pemahaman Sufi
Sumber : Republika

(1)
Dalam abad di mana institusionalisasi bergerak maju secara lambat ini, setidaknya sama sulitnya dengan membuat masalah ini secara efektif. Bagaimana pun seribu tahun lalu, pengembara darwis Niffari di Mesir, dalam pengaruh-tetap klasiknya, Muwaqif ('orang-orang yang berhenti'), dengan penuh semangat menekankan bahaya dari kesalahan wahana untuk mencapai sasaran. Dekat dengan masalah ini adalah satu diantara kepemimpinan atau jabatan guru. Guru Sufi adalah seorang konduktor, pemimpin dan instruktur (pelatih)—bukan dewa. Pemujaan pribadi dilarang dalam Sufisme. Oleh karena itu Rumi berkata, "Janganlah melihat bentuk luarku, tetapi ambil apa yang ada dalam tanganku." Dan Jurjani berujar, "Kerendahan hatiku yang engkau sebut adalah tidak ada, karena engkau telah terpengaruh olehnya. Hal itu ada karena alasannya sendiri." Bagaimana pun kepribadian yang menarik bagi orang biasa bahwa para pengganti guru-guru Sufi telah cenderung menghasilkan, lebih baik daripada penerapan kehidupan atas prinsip-prinsip berpikir, sistem-sistem hagiografi, ganjil dan kurang sempurna. Tema mengenai sifat kesementaraan dari 'kepompong' ulat gemar dilupakan. Karena itu tetap dibutuhkan suatu teladan baru. Problem selanjutnya bagi murid yang tidak sadar akan situasi di atas merupakan eksistensi dari apa yang telah disebut 'biografi ilustratif'. Muatan materi ini dirancang untuk belajar, pada akibat-akibat tertentu, di dalam perjalanan di mana banyak dongeng atau cerita isapan jempol dapat berisi fakta-fakta yang didramatisasi. Dengan perjalanan waktu, mereka hidup lebih lama daripada manfaat mereka, dan kemudian diambil sebagai kebohongan atas catatan-catatan kebenaran harfiah. Di mana ahli sejarah yang akan dengan rela melepas atau menyerahkan sumber materi seperti itu ? Hal itu sebagai contoh, karena di dalam sebuah biografi Maulana Jalaluddin Ar-Rumi ia menyatakan telah melewatkan atau menghabiskan masa-masa yang panjang dalam bak mandi Turkinya, para pencari yang memiliki kesadaran lebih tinggi dan akan dicerahkan telah benar-benar tahu berkah dari laporan tersebut dengan arti seperti membangun dan sering-sering mengunjungi steambath milik mereka. Mereka, sebaliknya, mempunyai milik para penirunya sendiri.

(2)
Tetapi gagasan-gagasan Sufi, diambil dari sikap tersebut, tidak pernah dimaksudkan untuk menantang manusia. Hanya untuk memberinya atau melengkapinya dengan suatu tujuan yang lebih tinggi, untuk mempertahankan konsepsinya bahwa mungkin ada beberapa fungsi (manfaat) dari pikiran yang dihasilkan sebagai contoh para tokoh besar Sufi. Yang tak dapat dielakkan adalah orang-orang yang bertabrakan dengan gagasan ini. Hal itu karena kelaziman dari reaksi ini, bahwa kaum Sufi mengatakan, kalau orang tidak benar-benar menginginkan pengetahuan bahwa pernyataan-pernyataan Sufisme menjadi dapat tertanam: mereka sesungguhnya hanya mencari kepuasan hati mereka sendiri, di dalam sistem berpikir mereka. Tetapi Sufi menuntut dengan tegas: "Waktu yang singkat berada di hadapan teman-teman (kaum Sufi) adalah lebih baik daripada seratus tahun pengabdian yang tulus, dan patuh." (Ar-Rumi). Sufisme juga menyatakan bahwa manusia mungkin (mampu) menjadi objektif, dan objektifitas tersebut memungkinkan individu memahami fakta-fakta yang 'lebih tinggi'.  Manusia oleh karena itu diundang untuk mencoba mendorong evolusinya mendahului terhadap apa yang kadang disebut di dalam Sufisme 'akal budi yang sesungguhnya' (real intellect). Kaum Sufi beranggapan, bahwa jauh dari pengetahuan ini di dalam buku-buku yang ada, bagian terbesar dari hal itu harus dikomunikasikan secara personal dengan memakai suatu interaksi antara guru dan murid. Sangat banyak perhatian pada halaman-halaman tertulis, mereka menegaskan, bahkan dapat berbahaya. Inilah persoalan selanjutnya; karena hal itu muncul untuk menentang sarjana atau pelajar tak kurang daripada anggota komunitas modern terpelajar yang merasa, jika pada waktu itu hanya secara bawah sadar, bahwa semua ilmu pengetahuan sudah tentu ada di dalam buku-buku.

(3)
Kendati demikian, kaum Sufi telah bekerja keras dalam waktu yang lama untuk menyadur kata-kata yang tertulis guna menyampaikan bagian-bagian tertentu dari apa yang mereka ajarkan. Hal ini telah membawa kepada penggunaan materi-materi yang dimanipulasi dan ditulis dalam kode –tidak dirancang secara khusus atau selalu untuk menyelubungi arti yang sebenarnya. Tetapi bermaksud untuk memperlihatkan apabila membaca sandi, bahwa apakah yang terlihat di permukaan tampak seperti sebuah syair yang lengkap, dongeng, cerita yang dibuat-buat, risalah dan sebagainya, mudah atau rentan terkena interpretasi lain: suatu peragaan yang demikian itu analog dengan efek sebuah kaleidoskopis. Dan apabila kaum Sufi menggambar diagram-diagram untuk tujuan serupa itu, para penjiplak cenderung menyalinnya belaka, dan  menggunakannya pada tingkat pengertian mereka sendiri. Teknik Sufi yang lain melengkapi problem selanjutnya. Banyak bagian-bagian, bahkan seluruh buku-buku atau rentetan pernyataan-pernyataan Sufi yang tegas, dirancang untuk merangsang pemikiran bahkan kadang-kadang dengan metode mengembangkan kritikisme yang sehat. Dokumen-dokumen ini sangat sering diambil oleh para murid literalis mereka sebagai cara menerjemahkan yang seberiamya terhadap kepercayaan-kepercayaan yang dipegang oleh para penulisnya. Di Barat umumnya, kita memiliki banyak atau lebih dari cukup terjemahan. Kebanyakan cara penerjemahan sesuai dengan aslinya terhadap hanya satu faset dari teks-teks multidimensional. Para murid Barat, sesungguhnya tahu bahwa dimensi-dimensi internal itu eksis, tetapi (mereka) belum menggunakannya secara luas dalam karya-karya mereka. Menjadi adil, jelas, hal itu dikatakan kalau beberapa telah mengakui bahwa mereka tidak dapat mengerjakannya.

(4)
Problem khusus kedua adalah, kendati para ilmuwan benar-benar menanti pembuktian materi tersebut, atau mencoba menyelidikinya, kaum okultis yang mudah tertipu akan mengerumuni kaum Sufi yang mengatakan hal-hal tersebut sebagai diambil (berasal) dari Sufisme. Mereka akan meminta dengan segera atau mendesak, mulai dari hak, pengetahuan yang berhubungan dengan magis, pengendalian-diri, kesadaran yang lebih tinggi, rahasia-rahasia tersembunyi dan sebagainya. Bagi kaum Sufi, orang-orang yang percaya dan kadang tidak seimbang ini, dapat lebih merupakan suatu masalah daripada orang-orang skeptis.  Para penganut ini menciptakan persoalan yang lebih jauh, karena suka akan pengetahuan magis yang mudah, mereka mungkin dengan segera akan beralih kepada organisasi-organisasi tersebut (dengan maksud baik dan selainnya) yang tampaknya dapat memuaskan kehausan mereka akan hal-hal yang tidak dipahami atau tidak wajar; atau mencoba 'jalan pintas'.  Tidak dapat disangkal kalau kita menggunakan ungkapan ini—tetapi selalu dengan kualifikasi-kualifikasi: 'Seorang ahli, bagaimanapun, menemukan atau merencanakan jalan pintas menuju pencapaian pengetahuan Tuhan. Ada banyak jalan menuju Tuhan, sebanyak jiwa manusia'. Beberapa perkumpulan seperti itu terdapat di Inggris dan Amerika.  Jika anda menulis untuk literatur mengenai salah satu dari perkumpulan tersebut, anda akan mendapat suatu publikasi yang menyatakan bahwa kaum Sufi lebih suka diet vegetarian dan para murid tersebut pastilah 'bebas dari kasta, warna (kulit) dan keyakinan', sebelum mengembangkan 'kekuatan-kekuatan gaib'. Gerakan lain, menggunakan nama Sufi, mengidolakan para pendiri mereka, memberi anggota semacam upacara inter-religi. Lebih dari satu praktik-praktik resital musik, dimaksudkan untuk mengharuskan para pencari menggerak-gerakkan anggota badan menuju suatu kegembiraan yang bermanfaat—pengganti fakta bahwa ajaran Sufi yang dicatat secara luas, kalau musik dapat membahayakan dan bahwa itulah yang diajarkan, bukan guru, yang merupakan pokok dari Sufisme.

(5)
 


Redaktur: Chairul Akhmad
Sumber: Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah/Media Isnet

Selasa, 16 Oktober 2012

SERIAL SUFI

JALAN HIDUP SALIKIN 
Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

(1)
Kedengarannya menakutkan menjalani kehidupan suluk. Akan tetapi, jika seseorang mencoba menjalani pilihan, hidup ini ternyata bisa dan bahkan mengasyikkan. Logika dan pikiran yang sarat pengandaian berganti kecintaan mendalam kepada Tuhan. Tidak gampang menjalani kehidupan suluk (salik). Seorang calon salik terlebih dahulu harus membulatkan tekad untuk “mewakafkan” hidupnya untuk suluk. Namun, menjadi praktisi suluk tidak mesti harus meninggalkan kehidupan dunia dengan segala liku-likunya. Tidak sedikit orang berhasil menjalani kehidupan suluk, tetapi ia juga tetap menjadi dirinya sendiri dan berhasil sebagai pebisnis, pejabat, seniman, serta aktivitas kehidupan duniawi lainnya. Jalan hidup salikin sesungguhnya tidak lain adalah pilihan jalan hidup untuk senantiasa dekat dan sedekat-dekatnya dengan Tuhan. Hidupnya sepenuhnya diserahkan kepada Allah SWT. Apa pun wujud keseharian aktivitas dan perbuatannya, semuanya tertuju untuk menggapai ridha-Nya. Hidupnya penuh kepasrahan dan tawakal serta tidak pernah mengeluh di dalam menjalani segala risiko kehidupan. Dia selalu tersenyum menjalani kehidupan karena diyakini secara haqqul yaqin bahwa keberadaan dan hidup ini semuanya atas kehendak dan pilihan-Nya. Seorang calon salik pertama kali harus menyadari kelemahannya se bagai manusia. Untuk itu, ia harus belajar dan mencari arah-arah yang bisa menuntun dirinya agar tujuannya bisa tercapai dengan baik. Calon salik tidak perlu banyak menggunakan logika dan rasionya di dalam menentukan pilihan sebagai salik, karena itu bisa menghambat atau memperlambat perjalanan panjang yang harus ia lalui.  Ia harus mengondisikan batinnya untuk bersedia menjalani pilihan hidupnya sebagai salik dengan segala konsekuensinya. Ia tidak boleh di tengah jalan menciptakan jalan bercabang hingga membuatnya gagal.

(2)
Ia juga harus memperhitungkan keberlangsungan kehidupan dan keutuhan keluarganya. Bukanlah salik yang benar jika dirinya memperoleh kepuasan hakikat, sementara keluarganya berantakan. Bahkan, jalan hidup seperti itu tidak sejalan dengan ajaran Islam yang ideal sebagaimana dicontohkan Nabi dan para sahabatnya. Keluarga yang bermasalah bisa menjadi faktor dekonsentrasi di dalam menjalani kehidupan suluk. Pengalaman para salikin di berbagai wilayah memang bermacam-macam. Ada yang lahir dari keturunan berada sehingga soal urusan kehidupan duniawi keluarganya tidak ada masalah. Ada yang memiliki sejumlah properti, seperti lahan dan usaha produktif, sehingga hasilnya bisa menunjang kehidupan diri dan keluarganya. Ada juga yang memang sejak awal merancang hidupnya sebagai salikin sehingga istri dan anak-anaknya secara mental bersedia menanggung risiko kehidupan sebagai warga salik. Kedengarannya menakutkan menjalani kehidupan suluk. Akan tetapi, jika seseorang mencoba menjalani pilihan hidup ini, ternyata bisa dan bahkan mengasyikkan karena yang bisa menghadirkan banyak masalah dalam kehidupan ialah pikiran dan logika yang banyak mendiktekan pengandaian. Akan tetapi, begitu pikiran dan logika dipersempit dan digantikan dengan kecintaan mendalam kepada Tuhan, beban yang tadinya “menggunung” berubah menjadi kapas atau buluh-buluh yang beterbangan, seperti firman Allah, “Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS Al-Qariah [101] :5).

(3)
Masalah hidup sesungguhnya adalah masalah persepsi. Persepsi bisa membuat suatu masalah menjadi lebih berat atau menjadi lebih ringan. Para salikin, karena kepasrahannya secara total kepada Allah, tidak pernah merasakan beban hidup yang berat karena dia yakin bahwa Allah meringankan dan mengangkat seberat apa pun beban kehidupan itu. Sebagaimana firman-Nya, “Dan Kami telah meng hilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)-mu”. (QS Al-Insyirah [94]: 2-4). Para salikin merasakan tangan-tangan Tuhan mengangkat masalahnya dengan berbagai cara, antara lain, pertama, masalah dan beban hidup itu nyata adanya, tetapi Allah melapangkan dada ham ba-Nya selebar samudera sehingga masalahnya ibarat sebotol tinta tidak memberikan warna sedikit pun pada air samudera, berbeda dengan segelas air dapat diubah warnanya oleh setetes tinta. Kedua, masalah dan beban hidup itu nyata, tetapi semua orang yang melihat dan mengetahuinya prihatin dan memberi dukungan pada dirinya sehingga tidak ada beban dan rasa malu yang harus diemban. Ketiga, masalah dan beban hidup itu nyata adanya, te api diyakini dan dinikmatinya cara Tuhan untuk membersihkan dosa masa lampaunya. Kelima, wujud masalah dan beban hidup itu dihilangkan oleh Allah SWT. Di kamar Maryam selalu tersedia menu makanan lengkap tanpa diketahui asal muasalnya, Nabi Ibrahim selamat dari bara amukan dan bara api, Nabi Musa dan Nabi Yunus selamat dari kedalaman laut, dan banyak lagi kisah ajaib lainnya dalam Alquran. Orang yang yakin penuh terhadap Tuhan, maka semua makhluk-Nya hakikatnya mencintai dan tidak akan mencederainya. Bahkan, dengan serta-merta mereka akan menolong kekasih Tuhannya. Para salikin berkeyakinan seperti ini. Di dunia ini penuh keajaiban dan keajaiban itu bisa diakses oleh para kekasih Tuhan.

(4)
Salik, Syekh, dan Mursyid
Seorang salik pertama kali harus menemukan, memilih, dan menentukan siapa yang akan menjadi syekh atau mursyidnya. Sang mursyid ini yang akan berperan dominan di dalam menempuh kehidupan sehari-harinya. Menemukan syekh atau mursyid juga tidak gampang. Karena boleh jadi, baik dan cocok bagi orang lain, tetapi kurang pas dengan diri kita. Para salikin (bentuk jamak salik—Red) harus memastikan diri tidak salah memilih pembimbing spiritual, baik seorang syekh maupun asisten syekh (mursyid). Kriteria seorang syekh, menurut Syihabuddin Abi Hafs Umar As-Suhrawardi, ialah tokoh sufistik yang dituakan karena berbagai keutamaannya. Mungkin karena perintis sebuah tarekat atau pelopor ajaran tasawuf, syekh dianggap sebagai ahli waris spiritual Nabi. Ilmu dan makrifatnya sudah mumpuni sehingga dia disegani para penghuni bumi dan langit karena kedekatannya dengan Tuhannya. Jika tidak menemukan syekh, akibat faktor kesulitan lantaran kelangkaannya, cukup dengan mursyid. Mursyid ialah asisten dari syekh. Analoginya seorang profesor di perguruan tinggi biasanya memiliki asisten profesor. Ia sewaktu-waktu diminta oleh syekh atau sudah dibaiat oleh syekhnya untuk mewakilinya dalam berbagai urusan, terutama yang berkaitan dengan urusan organisasi tarekat. Syekh atau mursyid bertugas untuk membersihkan niat dan meluruskan tujuan hidup murid-muridnya yang akan menempuh jalan hidup suluk. Ia juga harus berusaha mengetahui kemampuan murid, mendidiknya secara telaten tanpa pamrih, dan terus dievaluasi sampai akhirnya bisa menjadi salik yang mandiri. Syek atau mursyid dituntut untuk selalu menyesuaikan ucapan dan tindakan, mengamalkan apa yang dikatakan, dan mengajarkan apa yang diketahuinya dengan penuh keikhlasan kepada para murid nya. Syekh dan mursyid juga harus menyayangi orang-orang lemah, baik lemah secara fisik, kecerdasan, maupun ekonomi. Tidak boleh membeda-bedakan murid berdasarkan hal-hal yang bersifat pemberian dari Allah SWT.

(5)
 Syekh dan mursyid selalu harus menyucikan ucapan, perbuatan, dan tindakan agar posisi spiritualnya di mata Tuhan dan posisi sosialnya di mata masyarakat selalu terpelihara. Sebelum membersihkan dan menyucikan orang lain, dirinya terlebih dahulu harus bersih. Ia harus selalu berbicara dengan arif dan bijaksana sehingga mampu menggores kesan di dalam diri para muridnya. Di kancah suluk, seorang syekh dan mursyid di dalam diri mereka tidak boleh mengangkat dirinya lebih tinggi dari para muridnya. Ia juga harus selalu mengingat dan memuliakan Allah sewaktu berbicara dan berkomunikasi dengan para muridnya.
Tidak boleh sedikit pun mengesankan posisi dirinya sebagai syekh atau mursyid, harus lebih tinggi daripada kedudukan muridnya. Para muridnya kemudian menghormatinya itu bagian dari etika dalam dunia suluk.
Hubungan antara salik dan syekh atau mursyid juga ada tradisinya sendiri sebagaimana akan dibahas dalam artikel mendatang. Syekh dan mursyid betul-betul harus amanah memelihara rahasia para muridnya. Para murid diantaranya banyak yang sudah dewasa dan berumur. Mungkin di antara mereka banyak yang telah mengenyam kehidupan dalam dunia hitam lalu insaf, bertobat, kemudian memilih untuk hidup dalam dunia suluk. Keseluruhan rahasia yang mungkin pernah diceritakan kepada nya harus ia rahasiakan. Untuk tujuan apa pun, sebaiknya syekh atau mursyid menutup rapat-ra pat rahasia itu. Ia harus yakin Allah Mahapengampun dan Mahapenyayang sehingga keseluruhan aib hamba-Nya dapat diputihkan. Ia harus gampang memaafkan ke salahan dan kekeliruan para muridnya. Ia tidak boleh bosan dan mengeluh di dalam membimbing para muridnya. Ia harus begitu gampang memaafkan kesalahan para muridnya, sebagaimana Allah juga selalu tampil Mahapemaaf dan Mahapengampun. Kalau perlu, ia mengabaikan haknya sendiri demi keberhasilan para muridnya. Hak-hak murid lebih diutamakan daripada hak dirinya sendiri, persis seperti orang tua dengan anak kandungnya sendiri. Syekh dan mursyid juga harus mampu membagi waktu untuk menyendiri (berkhalwat), mengajar, dan beramal. Ia juga harus terus menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman spiritualnya untuk kejayaan spiritual para muridnya. Taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah—Red)) harus menjadi pemandangan sehari-harinya supaya para muridnya bisa meneladaninya. Jadi, tidak gampang menjadi syekh atau mursyid, tetapi syekh dan mursyid di depan para muridnya bagaikan Nabi di depan para sahabatnya.

(6)

Padepokan Sufi (Khanqah).
Kalangan sufi biasanya bersahabat dengan pondok atau padepokan khusus yang biasa disebut khanqah. Padepokan sufi ini sengaja dibangun oleh pemimpin tarekat atau syekhnya guna memberikan pelayanan khusus kepada para mursyid atau murid yang sudah berada di tingkat yang lebih tinggi. Selama berada di dalam khanqah, mereka terikat oleh ketentuan dan kebiasaan khusus yang sifatnya pendisiplinan diri. Mereka tidak boleh berperasaan sombong, angkuh, manja, banyak bertanya, banyak protes, banyak berbicara dunia, dan banyak berpikir logika. Mereka berusaha berada di dalam kepasrahan total kepada Allah SWT. Kondisi seperti ini menirukan tradisi pembinaan yang dilakukan oleh Khidhir terhadap Nabi Musa yang dilarang mengaktifkan pikiran dan logika selama dalam proses pembelajaran. Di dalam khanqah ini para mursyid dan murid khusus aktif melakukan olah spiritual atau riyadhah (spiritual exercise). Biasanya mereka terus-menerus melaksanakan shalat dan diselang-selingi dengan tadarus Alquran dan wirid. Kadang dilakukan berjamaah. Terkadang pula ditempuh sendirian. Bagi para pemula biasanya mengikuti ketentuan khusus yang ditetapkan oleh syekh pemimpin khanqah. Ada sejumlah khanqah yang menerapkan ujian sebelum masuk menjadi jamaah atau penghuni khanqah. Jika dalam kondisi spiritualnya sulit atau tidak berbakat menjadi ahlul khalwah (pengasingan diri) maka ia dianjurkan untuk menjadi ahlul khidmah. Selama menjadi penghuni khanqah, para peserta biasanya dianjurkan mengonsumsi menu makanan yang terukur, misal nya, dianjurkan tidak makan daging, seperti dialog antara Rabiah Al-Adawiyah dan Hasan Al-Basri yang memunculkan sebuah ungkapan: “Jangan menjadikan perutnya sebagai kuburan”.  Para sufi dan resi dalam Hindu selama menjalani praktik meditasi tidak mengonsumsi daging. Makanan popular ahlul khanqah ialah Garmat.

(7)
Wawancara khusus.
Pengikut tarekat Jalaluddin Rumi di Konya, syekh melakukan wawancara khusus dengan calon penghuni khanqah. Jika di depan pondoknya sandal calon peserta diletakkan menghadap ke dalam berarti si calon penghuni dinyatakan lulus. Akan tetapi, jika sandalnya diletakkan menghadap ke luar pertanda calon peserta belum bisa menjadi penghuni khanqah (Ahlul khalwah). Ia masih diajurkan untuk melakukan riyadhah dasar, seperti mandi tobat yang dilanjutkan shalat sunat tobat, menjalani puasa-puasa sunah Senin dan Kamis serta mengamalkan wirid-wirid rutin hingga ia dinyatakan bisa diterima. Di dalam padepokan mereka melakukan latihan wirid gerak yang lebih dikenal dengan tari sufi (whirling Darwishes). Dalam tahap tertentu, manakala seorang murid terjatuh karena pusing maka ia harus menjalani beberapa ketentuan, di antaranya diajurkan menyembelih seekor kambing. Beberapa kelompok tarekat berusaha mencari tempat untuk sewaktu-waktu memperbaiki kembali (recharge) energi dan kualitas batinnya yang mengalami pelemahan akibat pengaruh daya tarik godaan dunia. Para mursyid atau murid khusus bisa merasakan di dalam dirinya kapan dan berapa lama ia harus berada di khanqah. Kadang ia berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, hingga ada yang memilih hidup menjadi pelayan khanqah. Orang yang memilih jalan hidupnya seperti ini disebut ahlul khidmah.
Tugasnya memberikan pelayanan terhadap orang-orang dan para tamu yang datang secara khusus guna membersihkan diri di khanqah. Tamu yang secara khusus datang untuk berkontemplasi biasanya disebut ahlul khalwah. Jika ada orang yang dikuasai oleh hawa nafsu, kondisi batinnya yang sedang guncang, menerima musibah berat, berharap dengan sebuah hajat ideal yang sulit dicapai, ingin mendalami kekuatan batin, dan berbagai kecenderungan pembersihan batin lainnya maka disarankan menjadi penghuni khanqah. Apakah nantinya akan menjadi ahlul khidmah, ahlul khalwah, atau ahlus shuhbah, dilihat perkembangan dan kemungkinannya oleh pemimpin khanqah.

(8)
Persaudaraan
Para alumni khanqah memiliki rasa persaudaraan yang amat mendalam. Mereka menjadi seperti saudara spiritual yang saling merindukan satu sama lain. Dari sinilah lahir istilah persahabatan spiritual (al-shuhbah) seperti yang dijanjikan salah satu dari tujuh kelompok yang dijanjikan masuk ke dalam vila peristirahatan di bawah Arasy di Padang Makhsyar. Suatu tempat yang sangat nyaman, seperti dinyatakan dalam hadis shahih, sementara manusia lain di Padang Makhsyar ada yang berenang di atas keringatnya selama ribuan tahun. Tradisi mendiami sebuah tempat khusus untuk berkontemplasi sudah lama dikenal umat manusia. Pondok khanqah bisa dianalogikan dengan gua-gua di pegunungan, tempat di mana para nabi dan wali Allah mendapatkan wahyu, ilham, dan keajaiban lainnya. Alquran meng abadikan Gua Kahfi yang pernah dihuni tujuh wali bersama anjingnya yang tidur selama 309 tahun. Gua Hira yang bertahun-tahun digunakan Nabi Muhammad untuk berkhalwat yang pada akhirnya menerima wahyu pertama di sana. Gua tempat Nabi Ibrahim menyimpulkan bahwa bintang-bintang, bulan, dan matahari, pasti bukanlah Tuhan karena mereka timbul-tenggelam. Mihrab Maryam dan Zawiyah Ali Imran jelas mengisyaratkan adanya tempat yang spesifik untuk menjalani praktik riyadhah sangat penting. Tempat itu biasanya terpelihara kebersihan dan kesuciannya, karena ia merupakan lokus spiritual untuk taqarrub ilallah.

(9)

MUSA DAN KHIDIR

Ketika Nabi Musa diperintah oleh Tuhannya mencari ilmu tingkat tinggi, ia dikenalkan dengan seseorang guru (mursyid) yang akan menuntunnya. Sang guru ternyata tidak mengajarinya di sebuah padepokan tertutup dan permanen, tetapi diajaknya berjalan melintas batas laut, darat, gunung, sungai, dan etnik. Perjalanan Musa bersama mursyidnya, Khidhir, oleh kalangan salikin dijadikan dasar untuk melegitimasi kesenangannya melakukan perjalanan yang bersifat rohani (spiritual journey/safar). Simaklah kisah singkat perjalanan spiritual Musa dan gurunya sebagai berikut.  “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun."  “Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya, "Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." “Muridnya menjawab, "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.” “Musa berkata, "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu, keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Kemudian, mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” “Musa berkata kepada Khidhir, "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" Dia menjawab, "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan, bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"  “Musa berkata, "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun."  “Dia berkata, "Jika kamu mengikutiku, janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." (QS Al-Kahfi [18]: 60-70).

Menarik untuk diperhatikan, dalam perjalanan pertama, di situ Musa memosisikan diri sebagai guru terhadap seorang muridnya hingga keduanya sampai ke sebuah tempat yang dilukiskan sebagai “pertemuan dua laut” (majma' al-bahrain).  Musa pun melanjutkan perjalanannya sebagai seorang murid dari seorang guru khusus untuknya, yaitu Khidhir.  Meskipun sudah lama menjadi guru, tetapi kembali harus belajar dari seorang guru dengan metode yang amat kontroversial. Pada akhirnya, Musa sampai pada suasana batin, yang dia harus disadarkan bahwa ternyata di atas langit masih banyak langit. Seseorang tidak boleh sombong dengan sehebat apa pun ilmu yang diperolehnya. Lima ayat pertama di atas, menggambarkan Musa melakukan pengembaraan sebagai seorang guru ditemani dengan seorang muridnya. Lima ayat berikutnya menggambarkan Musa melakukan pengembaraan sebagai seorang murid mengikuti guru atau mursyidnya.
Ketika Musa menjadi seorang guru terhadap muridnya tampaknya ilmu-ilmu fisik biologis. Ini terungkap dengan adanya perbekalan makanan, kelaparan, dan mencari lauk berupa ikan. Sedangkan dalam kapasitasnya sebagai seorang murid tampaknya ia ngin belajar tentang ilmu-ilmu makrifat. Ini diketahui melalui peristiwa-peristiwa nonlogis yang dijumpai di sepanjang perjalanannya, seperti larangan bertanya, persyaratan sabar, banyaknya ujian, dan tantangan logika. Puncak kearifan Musa diperoleh sepanjang perjalanannya. Baik ketika ia mengajak muridnya melakukan safar, maupun ketika diajak gurunya melakukan hal yang sama. Perjalanan di level awal, kelihatan Musa masih terpengaruh oleh simbol-simbol fisik biologis.
Kisah Musa dan Khidhir ini masih menyimpan rahasia yang amat besar dan terus menarik untuk didalami.

Perjalanan spiritual Musa yang kemudian berjumpa dengan Khidhir, bagian dari isyarat perlunya seseorang melakukan pengembaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan makrifat kepada Allah SWT. Bukan saja terhadap Musa melainkan siapa pun yang ingin memperoleh kemuliaan dan keutamaan dari-Nya Sebagaimana diisyaratkan ayat berikut. “Dialah Tuhan yang menjadikan Kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya.” “Datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata), "Sesungguhnya yang bersyukur." (QS Yunus [10]:22). Seseorang yang hendak melakukan pengembaraan (safar) pertama kali ia harus mengukuhkan niat untuk melakukan sesuatu yang mulia. Sasaran safar bisa dimotivasi dengan mendalami ilmu syekh atau mursyid, memunculkan tekad yang kuat untuk meninggalkan segala bentuk kemudahan hidup di rumahnya menuju sebuah tempat yang betul-betul dituntut kemandirian.  Safar biasanya dilakukan berkelompok sehingga di sepanjang jalan mereka bisa melatih diri menemukan sahabat spiritual (al-shuhbah), seperti dijanjikan dalam hadis, salah satu dari tujuh kelompok penghuni peristirahatan di bawah Arasy, ialah seseorang yang menjalin persaudaraan spiritual secara permanen semata-mata karena memohon ridha Allah SWT.

Jumat, 12 Oktober 2012

GENGGAMAN YAHUDI

Genggaman Yahudi

Oleh : Ust. Agus Pranamulia, SE, MM


Kebiasaan saya dalam menyampaikan materi tentang ekonomi adalah dengan mewajibkan semua mahasiswa untuk menyusun makalah yang berhubungan kiprah yahudi khususnya yang berkaitan dengan ekonomi dunia. Di bawah ini saya cuplik dari makalah Siti Meidinar. :


Sejarah Organisasi Yahudi Penguasa Dunia


Seperti apa sih kekuatan Yahudi mencengkeram dunia ini, apakah hanya dengan organisasi rahasia semacam Freemason? Nyatanya, selain organisasi tersebut, campur tangan Yahudi juga lewat bentukan lain seperti Rothschild. Pernah dengar Rothschild? Lewat kisah ini kita akan lihat penetrasi Yahudi pada setiap segi pemerintahan dan ekonomi dunia. Mengingat naskah yang cukup panjang, kami akan bagi menjadi dua artikel bersambung.Rothschild adalah dinasti Yahudi Bavaria (Jerman) yang memiliki arti sebagai “Tameng Merah”. Dalam bahasa Inggris disebut “Red-Shield”. Dinasti Rothschild yang melegenda dan sangat berkuasa hingga kini berawal dari sejarah Eropa di abad ke-18 Masehi dengan kelahiran seorang bayi Yahudi Jerman yang kemudian diberi nama Mayer Amshell Bauer.

CATATAN: Sumber lain menyebut bahwa berdasarkan kenyataan, banyak anggota Rothschild adalah keturunan Khazar. Mereka datang dari sebuah negara yang disebut Khazaria, yang terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh Georgia.

Alasan mengapa keturunan Khazar mengklaim mereka sebagai orang Yahudi adalah karena pada tahun 740 Masehi, atas perintah dari raja mereka (King Moon), rakyat Khazaria harus memeluk kepercayaan Yahudi, tetapi tentu saja itu tidak mengubah gen mereka dari Mongolia Asia (Turki) menjadi orang Yahudi.

Mayer Amshell Bauer lahir di tahun 1743 di sebuah perkampungan Yahudi di Frankfurt, Bavaria. Ayahnya bernama Moses Amschell Bauer yang bekerja sebagai rentenir dan tukang emas yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari kota yang satu ke kota lainnya.

Bakat Moses sebagai rentenir kelak akan diteruskan dan dikembangkan oleh anak-cucunya. Kelahiran Mayer membuat Moses menghentikan bisnis ‘nomaden’nya dan menetap di sebuah rumah agak besar dipersimpangan Judenstrasse (Jalan Yahudi) kota Frankfurt. Di rumah itu, Moses membuka usaha simpan-pinjam uangnya. Di pintu masuk kedai renten-nya, Moses menggantungkan sebuah Tameng Merah sebagai merk dagangnya: Rothschild.

Sedari kecil Mayer Amshell dikenal sebagai anak yang cerdas. Dengan tekun sang ayah mengajari Mayer segala pengetahuan tentang bisnis rentennya. Moses juga sering menceritakan pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai sumber. Moses sebenarnya ingin menjadikan Mayer sebagai pendeta Yahudi. Namun ajal keburu menjemputnya sebelum sang anak tumbuh dewasa.
Sepeninggal ayahnya, Mayer sempat meneruskan usaha ayahnya di rumah. Namun tidak lama kemudian Mayer ingin belajar lebih mendalam tentang bisnis uang. Akhirnya ia bekerja di sebuah bank milik keluarga Oppenheimer di Hanover.

Di bank ini, Mayer dengan cepat menyerap semua aspek bisnis perbankan modern. Kariernya pun melesat, bahkan sang pemilik bank yang terkesan dengan Mayer menjadikannya sebagai mitra muda dalam kepemilikian bank tersebut.

Setelah merasa cukup banyak menimba ilmu tentang bisnis perbankan, Mayer kembali ke Frankfurt, meneruskan usaha ayahnya yang sempat dilepaskannya untuk beberapa waktu. Mayer telah berketetapan hati, bisnis uang akan dijadikan sebagai bisnis inti keluarga ini. Ia akan mendidik anak-anaknya kelak dengan segala pengetahuan tentang bisnis penting tersebut dan menjadikannya keluarga besar penguasa bisnis perbankan Eropa dan juga dunia.

Salah satu langkah yang diambil Mayer adalah dengan mengganti nama keluarga ‘Bauer’ yang dalam bahasa Jerman berarti ‘Petani’ dengan merk dagang usahanya, yakni ‘Tameng Merah’ (Rothschild). Mayer sendiri memakai gelar Baron Rothschild I.

Masuk Kalangan Istana
Berkat kepiawaiannya, usaha rumahan ini berkembang pesat. Rotshchild I mulai melobi kalangan istana. Orang yang pertama ia dekati adalah Jenderal von Estorff, bekas salah satu pimpinannya ketika masih bekerja di Oppenheimer Bank di Hanover. Rothschild I mengetahui benar, sang jenderal memiliki hobi mengumpulkan koin-koin kuno dan langka. Dengan jeli Rothschild memanfaatkan celah ini untuk bisa dekat dengan sang jenderal.

Untuk menambah perbendaharaan koin-koin kuno dan langka, Rotshchild menghubungi sesama rekannya dalam jaringan orang Yahudi yang dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan benda-benda tersebut. Sambil membawa barang yang sangat diminati Jenderal von Estorff, Rothschild I menemui sang jenderal di rumahnya dan menawarkan semua koin itu dengan harga sangat murah.
Jelas, kedatangan Rotshchild disambut gembira sang jenderal. Bukan itu saja, rekan-rekan dan teman bisnis sang jenderal pun tertarik dengan Rothschild dan kemudian jadilah Rotshchild diterima sepenuh hati dalam lingkaran pertemanan dengan Jenderal von Estorff.

Suatu hari, tanpa disangka-sangka, Rothschild I dipertemukan oleh Jenderal von Estorff kepada Pangeran Wilhelm secara pribadi. Pangeran ternyata memiliki hobi yang sama dengan jenderal. Wilhelm membeli banyak medali dan koin langka dari Rotshchild dengan harga yang juga dibuat miring. Inilah kali pertamanya seorang Rotshchild bertransaksi dengan seorang kepala negara.

Dari perkenalannya dengan Wilhelm, terbukalah akses Rothschild untuk membuat jaringan dengan para pangeran lainnya. Untuk membuat pertemanan bisnis menjadi pertemanan pribadi, Rotshchild menulis banyak surat kepada para pangeran yang berisi puji-pujian dan penghormatan yang begitu tinggi atas kebangsawanan mereka. Rothschild juga memohon agar mereka memberi perlindungan kepadanya.
Pada tanggal 21 September 1769, upayanya membuahkan hasil. Pangeran Wilhelm dengan senang hati memberikan restu atas kedainya. Rothschild pun memasang lambang principalitas Hess-Hanau di depan kedainya sebagai lambang restu dan perlindungan Sang Pangeran. Lambang itu bertuliskan huruf emas dengan kalimat, “M.A.Rothschild. Dengan limpahan karunia ditunjuk sebagai abdi istana dari Yang Mulia Pangeran Wilhelm von Hanau.”

Tahun 1770, saat berusia 27 tahun, Rothschild menikahi Guetele Schnaper yang masih berusia tujuhbelas tahun. Dari perkimpoiannya, mereka dikarunia sepuluh orang anak. Putera-puteranya bernama Amshell III, Salomon, Nathan, Karlmann (Karl) dan Jacob (James). Kepada anak-anaknya, selain mendidik mereka dengan keras soal pengetahuan bisnis perbankan dan aneka pengalamannya, Rothschild I juga menanamkan kepada mereka keyakinan-keyakinan Talmudian (bukan Taurat) dengan intensif.


Frederich Morton, penulis biografi Dinasti Rothschild menulis, “Setiap Sabtu malam, usai kebaktian di sinagoga, Amshell mengundang seorang rabi ke rumahnya. Sambil duduk membungkuk di kursi hijau, mencicipi anggur, mereka berbincang-bincang sampai larut malam. Bahkan pada hari kerja pun Amshell sering terlihat mendaras Talmud …dan seluruh keluarga harus duduk dan mendengarkan dengan tertib.”

Keluarga Rotschild merupakan keluarga Yahudi yang berpandangan Talmudian. Mereka sangat percaya bahwa Tuhan, sesuai keyakinan dalam ayat-ayat Talmud, telah memilih bangsa Yahudi sebagai manusia super, satu-satunya ras manusia, sedangkan orang lain yang bukan Yahudi merupakan ras yang derajatnya sama dan setara dengan hewan. Mereka sama sekali tidak perduli dengan orang lain, dan hanya perduli dengan kepentingan sesama Yahudi Talmudian


Wilhelm von Hanau merupakan seorang kepala negara yang kaya raya dan berpengaruh. Bisa jadi, bisnis utama Wilhelm yang memiliki sepasukan tentara sewaan (bisnis ini juga berasal dari bisnis para Templar!) membuatnya disegani tidak saja di Jerman tetapi juga di wilayah-wilayah sekitarnya. Wilhelm juga memiliki kekerabatan dengan sejumlah keluarga kerajaan Eropa lainnya. Inggris merupakan salah satu langganan setia dalam bisnis tentara sewaannya. Harap maklum, daerah koloni Inggris di seberang lautan sangat luas dan banyak.

Dalam bisnis ini, Rothschild bertindak sebagai dealernya. Karena kerja Rothschild begitu memuaskan, maka Wilhelm pernah memberinya hibah uang sebanyak 600.000 pound atau senilai tiga juta dollar AS dalam bentuk deposito. Dari usahanya ini, Wilhelm memiliki banyak uang. Ketika meninggal, Wilhelm meninggalkan warisan terbesar dalam rekor warisan raja Eropa yakni setara dengan 200 juta dollar AS! (Maulani; 2002)

Sumber lainnya mengatakan bahwa uang sebesar tiga juta dollar AS itu sebenarnya berasal dari pembayaran sewa tentara kerajaan Inggris kepada Wilhelm, namun digelapkan oleh Rothschild (Jewish Encyclopedia, Vol. 10, h.494).

Dengan bermodalkan uang haram inilah Rothschild membangun kerajaan bisnis perbankannya yang pertama dan menjadi bankir internasional yang pertama. Sebenarnya, Rothschild I ini tidak membangun kerajaannya sendiri. Beberapa tahun sebelumnya ia telah mengirim anak bungsunya, Nathan Rothschild yang dianggap paling berbakat ke Inggris untuk memimpin bisnis keluarga di wilayah tersebut. Di London Nathan mendirikan sebuah bank dagang dan modalnya diberikan oleh Rothschild I sebesar tiga juta dollar AS yang berasal dari uang haram itu.


Di London, Nathan Rothschild menginventasikan uang itu dalam bentuk emas-emas batangan dari East India Company. Berasal dari uang haram, diputar dengan cara yang penuh dengan tipu daya, memakai sistem ribawi yang juga haram, kian berkembanglah bisnis keuangan keluarga Rothschild ke seluruh Eropa. Berdirilah cabang-cabang perusahaan Rothschild di Berlin, Paris, Napoli, dan Vienna. Rothschild I menempatkan setiap anaknya menjadi pemimpin usaha di cabang-cabangnya itu. Karl di Napoli, Jacob di Paris, Salomon di Vienna, dan Amshell III di Berlin. Kantor pusatnya tetap di London.

Rothschild I meninggal dunia pada 19 September 1812. Beberapa hari sebelum mangkat, ia menulis sebuah surat wasiat yang antara lain berbunyi:
Hanya keturunan laki-laki yang diperbolehkan berbisnis. Semua posisi kunci harus dipegang oleh keluarga.


Anggota keluarga hanya boleh mengawini saudara sepupu sekali (satu kakek) atau paling jauh sepupu dua kali (satu paman). Dengan demikian harta kekayaan keluarga tidak jatuh ke tangan orang lain. Awalnya aturan ini dipegang ketat, tapi ketika banyak pengusaha Yahudi lainnya bermunculan sebagai pengusaha dunia, aturan ini dikendurkan, walau demikian hanya boleh mengawini anggota-anggota terpilih.

Dinasti Rothschild tidak punya sahabat atau sekutu sejati. Baginya, sahabat adalah mereka yang menguntungkan kantongnya. Jika tidak lagi menguntungkan maka ia sudah menjadi bagian masa lalu dan dimasukkan ke dalam tong sampah. Pangeran Wilhelm sendiri akhirnya dilupakan oleh Rothschild setelah ia berhasil menilep uangnya. Ketika Inggris dan Perancis berperang dengan memblokade pantai lawan masing-masing, hanya armada Rothschild yang bebas keluar masuk pelabuhan karena Rothschild telah membiayai kedua pihak yang berperang tersebut.

Bank Sentral Inggris dan Utang Sebagai Alat Penjajahan

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/bank_england.jpg?w=640&h=479

Beberapa orang menyangka jika pendirian Bank of England, bank sentral pertama di dunia, juga akibat campur tangan dari Dinasti Rothschild. Anggapan ini sebenarnya tidak tepat karena Rothschild I sendiri baru lahir di Bavaria pada tahun 1743, sedangkan Bank of England berdiri pada 27 Juli 1694.

Sebelum Dinasti Tameng Merah lahir, jaringan Luciferian yang terdiri dari tokoh-tokoh Yahudi berpengaruh dunia yang dikenal dengan istilah “Para Konspirator”, para pewaris Templar, Orde Militeris yang kaya raya, telah mencanangkan untuk menguasai England yang menjadi Inggris sekarang dengan strategi lidah ular: Pertama, merekayasa pernikahan keluarga raja Inggris sehingga nantinya para Raja Inggris berdarah Yahudi, dan yang kedua lewat provokasi perang melawan Perancis agar Inggris memerlukan uang yang banyak di mana pihak Konspirasi akan memberi utang kepada Raja Inggris. Dengan utang, diharapkan kerajaan besar itu akan takluk.

Inilah fakta sejarah jika jaringan Yahudi Dunia sejak dulu telah menggunakan utang sebagai alat penakluk suatu negeri. Sekarang, Indonesia yang kaya raya, juga telah ditaklukkan dan dijajah oleh utang. Para tokoh Neo-Liberal di negeri ini yang gemar mengundang utang imperialis masuk ke negeri ini merupakan pelayan-pelayan kepentingan Luciferian. Banyak orang yang mengaku Islam menjadi pendukung kelompok Luciferian ini disebabkan mereka malas berpikir sehingga mudah ditipu mentah-mentah.

Perjalanan para Konspirator dalam menaklukan Keraaan Inggris diawali dari suatu pertemuan sejumlah petinggi Ordo Kabbalah di Belanda. Mereka menggelar pertemuan dan sepakat untuk menguasai Tahta Kerajan Inggris sepenuhnya dengan cara menurunkan Dinasti Stuart dan menggantikannya dengan seseorang yang mereka bina dari Dinasti Hanover dari Istana Nassau, Bavaria.

Kala itu, Tahta Kerajaan Inggris tengah diduduki King Charles II (1660-1685). Raja Inggris ini masih kerabat dekat Duke of York. Mary adalah anak sulung dari Duke of York. Diam-diam, kelompok Konspirator mengatur strategi agar Mary yang masih gadis itu bertemu dengan ‘Sang Pangeran’ bernama William II, salah seorang pangeran kerajaan Belanda dan pemimpin pasukan kerajaan. Mary dan William II pun bertemu dan saling tertarik. Pada tahun 1674 mereka menikah. Tahun 1685 King Charles II meninggal dan digantikan oleh James II yang memerintah sampai tahun 1688.

Dari hasil perkimpoian antara William II dan Mary, lahir seorang putera yang kemudian dikenal sebagai William III, yang kemudian menikah dengan seorang puteri dari King James II bernama Mary II. William III yang berdarah campuran antara Dinasti Stuart dengan Dinasti Hanover ternyata menurut kelaziman tidak bisa menjadi Raja Inggris disebabkan ia bukan berasal dari garis keturunan laki-laki Inggris, melainkan dari garis perempuan. Mary II, isterinyalah, yang lebih berhak menyandang gelar Queen.

Di sinilah para petinggi Yahudi melancarkan konspirasi dengan mengobarkan ‘Glorious Revolution’ dan akhirnya berkat Partai Whig yang melakukan kerjasama diam-diam dengan tokoh-tokoh Yahudi dan Partai Tory yang bersikap pragmatis, revolusi tanpa darah ini berhasil menaikkan William III sebagai Raja Inggris.

Beberapa tahun sebelumnya, lewat tangan Oliver Cromwell, kekuatan Yahudi juga telah ‘menyikat’ King Charles I dan menguasai lembaga-lembaga keuangan di kerajaan itu. Dengan berkuasanya William III maka Inilah awal hegemoni Dinasti Hanover bertahta di Kerajaan Inggris sampai sekarang. Apalagi Dinasti Windsor yang berkuasa di Kerajaan Inggris sekarang merupakan keturunan langsung dari King Edward III (Prince of Wales) yang merupakan keturunan Hanover



Pada tahun 1689, Raja Inggris, King William III mendirikan Loyal Orange Order yang begitu fanatik mendukung gerakan pembaruan Gereja yang dipimpin Martin Luther. Ordo ini menyatakan dengan tegas akan menjadikan Inggris sebagai basis bagi gerakan Protestan. Pernyataan ini memiliki pesan yang jelas terhadap Gereja Katolik: “Kami akan melawanmu!”

Sejarah memang telah mencatat jika Gereja Katholik merupakan musuh bebuyutan para Templar. Para Templar, dan juga para pewarisnya seperti kaum Mason dan Rosikrusian, masih sangat ingat bagaimana Paus Clement IV berkomplot dengan King Philip V dari Perancis pada Jumat, 13 Oktober 1307 menumpas dan membantai Templar dari seluruh Eropa. Perlawanan dan penghancuran Gereja (Katolik Roma) merupakan salah satu tujuan utama kelompok Luciferian ini yang berasal dari dendam sejarah yang kesumat.

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/orangemarch.jpg?w=640

Loyal Orange Order sampai hari ini masih bertahan di Irlandia Utara dengan jumlah anggota tak kurang dari angka 100 ribuan. Kelompok inilah yang senantiasa mengobarkan api permusuhan terhadap kaum Katolik sehingga sampai sekarang kehidupan masyarakat di sana tidak pernah sepi dari konflik Protestan-Katolik.

King William III sendiri menceburkan diri dalam peperangan melawan Perancis yang mayoritas Katolik. Inggris menderita kerugian yang banyak. Utang pun menumpuk. Inilah awal berdirinya Bank of England sebagai bank sentral swasta pertama di dunia, seperti yang telah disinggung di muka.

William G. Carr dalam bukunya “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Alkautsar, 1991) mencatat kronologi perjalanan petualangan Oliver Cromwell sebagai kaki tangan tokoh Yahudi-Inggris setelah kematian King Charles I pada 30 Januari 1649. Inilah kronologinya singkatnya:
1649, Cromwell menyerbu Irlandia dengan dukungan dana dari lobi Yahudi internasional sehingga terjadi peperangan antara Inggris Protestan melawan Irlandia Katolik.

1651, Charles II, putera King Charles I, memerangi Cromwell tapi gagal. Ia dibuang ke Perancis.

1652, Inggris melibatkan diri berperang melawan Belanda.

1653, Cromwell mengangkat dirinya sebagai The Lord Defender of Great Britain.

1654, Inggris terlibat perang Eropa lagi.
1656, Amerika yang masih menjadi jajahan Inggris bergolak dan akhirnya menjadi negara merdeka.

1657, Cromwell meninggal dunia. Puteranya, Richard, menjadi penguasa Inggris.

1659, Richard mengakhiri persekongkolan dengan Yahudi Internasional, ia mengundurkan diri dari kekuasaan.

1660, Jenderal Monk dari angkatan bersenjata Inggris menduduki London. Charles II diangkat menjadi raja Inggris.

1661, Skandal persekongkolan antara Cromwell dengan kubu Yahudi Internasional terungkap. Warga London geger dan marah. Makam Cromwell dibongkar paksa.

1662, Gereja resmi Inggris, Anglikan, menindas umat Protestan.

1664, Inggris kembali berperang melawan Belanda.

1665, Krisis ekonomi melanda Inggris. Pengangguran dan kelaparan merebak. Di tahun itu juga terjadi kebakaran besar yang menghanguskan sebagian kota London, disusul wabah penyakit lepra.

1666, Inggris terlibat perang dengan Belanda dan Perancis.

1667, Ordo Kabbalah yang secara rahasia masih eksis di Inggris melancarkan gerakan sabotase ke kalangan elit pemerintahan. Sejarah Inggris mengenalnya sebagai gerakan Kabal. Akibatnya muncul gelombang baru penindasan agama dan politik di Inggris.

1674, Setelah menggelar pertemuan internal di Belanda, Kelompok Yahudi Internasional sepakat menguasai Kerajaan Inggris sepenuhnya dengan melengserkan King Charles II dan menaikkan seseorang yang bisa dikendalikan. Pada tulisan di muka hal ini telah disinggung, yakni penobatan King William III yang masih berdarah Dinasti Hanover.

1683, Konspirasi berupaya membunuh King Charles II dan Duke of York tapi gagal.

1685, King Charles II meninggal dunia. Duke of York yang beragama Katolik naik tahta dengan gelar King James II. Konspirasi menyebarkan desas-desus untuk menentang raja baru itu. Rakyat banyak yang termakan isu ini. Akibatnya banyak rakyat yang ditangkap pihak kerajaan. Nama King James II menjadi tidak popular di mata rakyat.

1688, setelah King James II sudah tidak lagi mendapat dukungan rakyatnya, Konspirasi Yahudi Internasional memprovokasi pangeran William of Orange dari Belanda untuk menyerbu Inggris, dengan dukungan kapal-kapal perangnya menuju pantai Inggris. King James II akhirnya turun tahta dan kabur ke Perancis.

1689, William of Orange atau William III dan Queen of Mary –keduanya Protestan—mengukuhkan diri sebagai Raja dan Ratu Inggris. Sementara itu James II kabur lagi ke Irlandia, sebuah wilayah Katolik. Pasukan Inggris sendiri terpecah antara yang Protestan dengan yang Katolik. Yang Protestan mendukung William III sedang yang Katolik berupaya mengembalikan James II ke tahtanya. Perang saudara pun tak terelakkan pada 12 Juli 1689.
Sampai sekarang, rakyat Inggris masih mengenang peristiwa tersebut tanpa banyak yang menyadari bahwa perang saudara itu sesungguhnya sengaja dibuat oleh Konspirasi Yahudi Internasional, untuk menguasai perekonomian negara besar Eropa itu. Hasilnya, berdirilah Bank of England, bank sentral swasta pertama di dunia (1694), yang dimiliki Konspirasi Yahudi tersebut.

Inggris terus dibuat untuk berperang, sehingga kas kerajaan terkuras dan hutang bertambah banyak. Jerat yang dipasang para pemilik modal Yahudi kini telah mengikat mangsanya. Kian lama kian kuat, mencekik. Inggris pun jatuh ke dalam kekuasaan mereka hanya dengan modal awal £1.250.000!
Dari Inggris Mendirikan AS

Setelah menaklukkan kerajaan Inggris, pihak Konspirasi Yahudi Internasional kini mengarahkan wajahnya ke sebuah benua baru yang masih menjadi koloni Inggris di seberang Samudera Atlantik: Amerika. Jauh-jauh hari sebenarnya mereka telah mempersiapkan hal ini lewat salah seorang agennya bernama Christopher Colombus. Orang ini merupakan anggota Knights of Christ, pelaian Templar yang mukim di Italia, Portugis, dan Spanyol. Semasa remajanya, Colombus malah menjadi orang kepercayaan Rene de Anjou, Grand Master Persaudaraan di Italia.

Demikianlah, Amerika Serikat memang dipersiapkan jauh-jauh hari sebagai The Second Promise Land, selain Yerusalem, bagi bangsa Yahudi. Nama lain kota New York saja adalah The New Jerusalem. Pada 4 Juli 1776, tokoh-tokoh Mason Amerika menandatangani Declaration of Independence. Berdirilah satu negara Masonik yang dipersiapkan sebagai The Headquarter, markas besar, gerakan Ordo Kabbalah dalam menaklukkan dunia kelak, menuju tatanan dunia baru yang sepenuhnya sekular. Suatu cita-cita Masonik yang ditorehkan pada lambang negara AS: Novus Ordo Seclorum.

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/492587655_bebc56062d.jpg?w=640

Tidak seperti sekarang, Eropa waktu itu merupakan sebuah benua yang terbagi dalam banyak kerajaan besar kecil, serta sejumlah wilayah kecil otonom (Principalis), semacam kabupaten yang merdeka, seperti Monaco dan Lechtenstein. Saat itu Inggris dan Perancis merupakan dua negara kerajaan yang paling berpengaruh.

Setelah Inggris berhasil dikuasai dan para tokoh Mason Amerika berhasil memproklamirkan kemerdekaan negara itu, maka Konspirasi Yahudi Internasional berusaha untuk menaklukkan Perancis. Baron Rothschild merupakan salah satu tokoh sentral dalam Konspirasi Yahudi Internasional untuk menaklukkan Perancis.

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/baron_rothschild.jpg?w=640

Tahun 1773, Baron Rothschild dan 12 tokoh Yahudi lainnya berkumpul di kediamannya di Bavaria. Mereka membahas berbagai perkembangan Eropa terakhir, termasuk mengevaluasi hasil-hasil upaya Konspirasi di Inggris. Dalam pertemuan inilah, nama Adam Weishaupt disebut oleh Rothschild sebagai seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan tugas dari Konspirasi.

Dalam pertemuan itu, Baron Mayer juga membacakan 25 butir strategi penguasaan dunia yang kelak dalam Kongres Zionis Internasional I di Basel-Swiss tahun 1897 disahkan dengan nama Protocolat Zionis.

Baron Mayer atau Rothschild I juga mengatakan jika Konspirasi dianggap terlalu lamban dalam melakukan program yang direncanakan untuk Inggris, akibatnya penguasaan Inggris secara total terhambat oleh hal-hal kecil. Namun hal-hal kecil ini bisa dianggap tidak berpengaruh besar bagi upaya penguasaan oleh Konspirasi. Walau demikian, hal-hal kecil ini dianggap tidak boleh dibiarkan.

Beberapa kelompok berpengaruh di Inggris ada yang masih mampu bertahan menghadapi Konspirasi.
Rothschild segera memerintahkan agar pelaksanaan program dipercepat dan menyingkirkan oposisi secepatnya dengan segala cara yang bisa diambil. Jika perlu, segenap lapisan masyarakat Inggris harus dikuasai dengan jalan teror atau kekerasan.

Dalam pertemuan itu, Rothschild juga menekankan kepada para undangan bahwa apa-apa yang telah dihasilkan di Inggris sesungguhnya bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang akan mereka perbuat atas Perancis. Skema besar untuk meletupkan Revolusi Perancis pun di bahas dengan serius.

Ini merupakan satu mata rantai dari sejumlah pertemuan para Konspiran untuk menggodok Revolusi Perancis. Dalam pertemuan di Frankfurt ini, agenda yang telah dirancang dipermatang dan upaya penggalangan dana pun di mulai dari ‘markas’ Rothschild tersebut.

Menurut penilaian sosiologis dan psikologi massa yang dilakukan Konspirasi, situasi yang tengah dihadapi Perancis saat itu memang menggambarkan dengan baik apa yang sebenarnya tengah terjadi di Eropa: perekonomian tengah lesu, utang menumpuk, pengangguran di mana-mana, lapangan pekerjaan nyaris tidak bergerak, sektor industri macet, dan bencana kelaparan di ambang pintu.

Jurang kesenjangan ekonomi yang terjadi antara buruh dan rakyat kebanyakan dengan para bangsawan, pemilik modal, dan raja-raja demikian besar dan dalam. Menurut teori revolusi, dalam kondisi demikian buruk, massa rakyat telah siap untuk menyambut siapa pun yang tampil secara meyakinkan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Massa rakyat telah menjadi semacam tumpukan jerami kering yang hanya dengan percikan api sedikit saja akan bisa terbakar dan meluas dengan sangat cepat. Kondisi di Perancis merupakan yang terparah.

Di tengah kondisi demikian, lewat corong media yang dikuasainya, Konspirasi meniupkan aneka slogan yang muluk-muluk dan melemparkan semua kesalahan kepada penguasa dan orang-orang kaya, sehingga rakyat Perancis kian membenci mereka. Kehancuran dan kerusuhan tinggal menunggu hitungan hari. Sebuah rencana besar siap digelindingkan oleh Konspirasi.

Salah satu rumus baku dalam gerakan massa adalah: menjelek-jelekkan masa sekarang, di saat bersamaan mengingatkan massa (rakyat) akan kegemilangan masa lampau dan meyakinkan massa rakyat bahwa masa depan akan bisa menjadi lebih gemilang, mengulangi masa-masa keemasan di zaman silam, jika massa mau dan siap bergerak menumbangkan status-quo. Ini berlaku di mana saja.

Untuk menyatukan langkah gerakan massa, Konspirasi menciptakan tiga slogan gerakan: Liberté, Egalité, dan Fraternité (Kemerdekaan, Persamaan, dan Persaudaraan). Sebuah slogan yang mampu membius massa rakyat Perancis sehingga rela mengorbankan apa saja demi memenuhinya. Slogan ini secara terus-menerus diperdengarkan ke telinga rakyat Perancis sehingga setiap orang Perancis saat itu sangat hapal dengan tiga istilah di atas saat itu, bahkan kemudian dunia juga hafal.

Walau terdengar sangat indah, namun tiga istilah di atas bagi Konspirasi Yahudi Internasional memiliki arti yang sama sekali beda. Bagi kelompok ini, Liberté sesungguhnya berarti Kemerdekaan bagi mereka, kebebasan bagi mereka, bagi para pemilik modal, untuk berbuat apa saja terhadap Perancis.

Egalité yang sesungguhnya bermakna Persamaan, bagi Konspirasi diartikan sebagai persamaan di kalangan mereka untuk bisa bersama-sama, gotong royong, di dalam usahanya menguasai perekonomian Perancis.


Sedangkan Fraternité memiliki arti sebagai Persaudaraan antara kelompok mereka sendiri, di mana di dalam setiap usahanya, mereka harus saling tolong-menolong, bantu-membantu, agar kepentingan kelompok mereka bisa dicapai. Inilah hakikat tiga slogan Revolusi Perancis. Jadi Persaudaraan hanya terbatas pada kelompoknya saja.

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/penjara-bastille1.jpg?w=640

Pada 14 Juli 1789, massa rakyat berbondong-bondong menuju penjara Bastille, perancis. Penjara yang bagaikan benteng itu dibakar. Para narapidana melarikan diri dan menimbulkan kerusuhan dan perampokan di mana-mana. Penyerbuan ke penjara benteng Bastille ini menandai di mulainya Revolusi Perancis. Hari demi hari berjalan dengan perkmebangan yang tidak bisa diduga. King Louis XVI dan Marie Antoinette ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara. Tidak lama kemudian keduanya dihukum mati, dipancung di atas Guilotin.
http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/mirabeau.jpg?w=640&h=731

Mirabeau yang awalnya didukung Konspirasi, kini malah diburu. Dia sebenarnya seorang yang cerdas, dan menjadi curiga dan dengan cepat ia menyadari akan bahaya yang mengancam dirinya. Namun Mirabeau terlambat, mesin propaganda Konspirasi telah bekerja begitu cepat dan efektif melancarkan fitnah terhadapnya.
Gagal menyeret Mirabeau ke pengadilan, akhirnya pihak Konspirasi meracuni Mirabeau hingga tokoh ini menemui ajal. Jenazah Mirabeau diatur sedemikian rupa untuk mengesankan dia bunuh diri. Sejumlah selebaran dan berita-berita yang mendukung ‘bunuh diri’ Mirabeau ini dicetak dan disebarluaskan ke Eropa.

Kematian Mirabeau kemudian diikuti dengan berkuasanya pemerintahan teror di Perancis. Pada masa ini, tiap hari rakyat Perancis menyaksikan ribuan orang tiap hari digiring menuju pisau Guilotin. Roberspierre dan Danton ditugaskan Konspirasi untuk menjadi algojonya. Setelah dianggap menyelesaikan tugasnya, kedua orang ini, Roberspierre dan Danton pun dibunuh dengan keji. Pemerintahan teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April hingga 27 Juli 1794.

Satu hari sebelum Roberspierre diseret ke tempat hukuman mati, di depan Majelis Nasional, Roberspierre sempat menyampaikan orasi yang menyerang Konspirasi dan membuka tirai mereka dengan mengatakan ada sebuah organisasi rahasia yang bekerja dan menjadi dalang Revolusi Perancis. Roberspierre dengan tegas mengatakan, “Aku tidak berani menyebut nama mereka di tempat ini dan disaat ini pula. Aku juga tidak bisa membuka tirai yang menutupi kelompok ini sejak awal terjadinya peristiwa revolusi. Akan tetapi, aku bisa meyakinkan Anda sekalian, dan aku percaya sepenuhnya, bahwa di antara penggerak revolusi ini ada kaki tangan yang diperalat dan melakukan kegiatan amoral dan penyuapan besar-besaran. Kedua sarana itu merupakan taktik yang paling efektif untuk menghancurkan negeri kita yang kita cintai ini…”

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/robespierewos.jpg?w=640
Roberspierre, seorang Mason yang diberi kesempatan lebih untuk mengetahui lebih banyak dari yang seharusnya, ternyata dinilai 13 petinggi Konspirasi Yahudi Internasional telah bertindak melampaui batas. Mereka menetapkan jika Roberspierre harus mati. Maka dalam waktu dekat, Roberspierre pun diseret ke tempat hukuman mati dengan tuduhan yang dibuat-buat.

Sejarah mencatat bahwa di tengah kondisi Perancis yang porak-poranda dan berkecamuknya kerusuhan serta situasi yang tidak menentu, muncullah Napoleon Bonaparte yang penuh kharismatik lewat sebuah kudeta. Sebagai seorang pemimpin militer, Napoleon meyakini kerusuhan di dalam negeri harus diakhiri. Caranya adalah dengan menciptakan satu musuh dari luar yang mampu menjadi musuh bersama bagi rakyat Perancis (The Common Enemy). Ide besar Napoleon ini didukung oleh Konspirasi


http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/napoleon-bonaparte.jpg?w=640

Naiknya Napoleon dalam peta politik Perancis didukung sepenuhnya oleh Konspirasi. Demikian pula dengan tumbangnya Napoleon yang juga dimanfaatkan oleh Konspirasi. Bagi Konspirasi Yahudi Internasional, kesetiaan pada kepentingan adalah yang utama, bukan kepada personal.

Salah satu peristiwa yang sangat penting dalam perjalanan Eropa, terutama bagi Inggris dan Perancis adalah Palagan Waterloo, yang yang terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di sebuah wilayah yang kini berada di Belgia, antar pasukan Napoleon Bonaparte melawan pasukan Eropa yang dipimpin Panglima Perang Kerajaan Inggris, Wellington.

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/waterloo.jpg?w=640

Hasil dari pertempuran besar ini akan sangat berpengaruh pada Eropa di masa depan. Jika Napoleon keluar sebagai pemenang, maka Perancis akan menjadi tuan atas seluruh daratan Eropa. Namun jika Napoleon bisa dikalahkan maka Inggris akan menjadi penguasa keuangan Eropa yang tak kan tergoyahkan.

Ketika dua kekuatan saling berhadapan di medan perang, pasar bursa saham di London benar-benar seperti orang yang sedang demam, panas dingin dengan keringat yang terus keluar, menantikan hasil akhirnya. Betapa tidak, jika Grande Armee de France Napoleon Bonaparte menang maka bisa dipastikan perekonomian Inggris akan hancur. Namun jika Wellington menang, perekonomian negara itu akan melonjak drastis, meroket ke puncak kejayaan dengan menguasai Perancis.

Hal ini diketahui Nathan Rothschild dan segera mengumpulkan agen-agen terbaiknya dan mengirim mereka ke Waterloo untuk mengumpulkan informasi seakurat mungkin. Agen-agen tambahan ditempatkan di beberapa pos komando yang mampu bergerak cepat kapan saja untuk memberi bantuan, dukungan, maupun segi-segi teknis lainnya.

Tanggal 15 Juni 1815, tiga hari sebelum D-Day, seorang agen kepercayaan Rothschild dengan langkah tergesa menaiki sebuah perahu cepat melalui Selat Channel menuju Pantai Dover di Inggris. Orang itu membawa laporan intelijen dari agen-agen Rothschild di lapangan terkait perkembangan terakhir di lapangan. Agen khusus itu tiba di Folkstone dini hari dan dijemput oleh Rothschild pribadi. Dengan cepat dan seksama Rothschild membaca seluruh isi laporan tersebut dan langsung bergegas ke pasar bursa London. Di pasar bursa itu Rothschild sudah menaruh banyak agennya yang telah siap diperintah kapan pun.

Dengan wajah dingin dan kaku seperti biasanya, Nathan Rothschild memasuki gerbang pasar bursa. Seperti biasa, ia berdiri di dekat ‘Pilar Rothschild’ kesukaannya. Agen-agen Rothschild yang sudah berada di pasar bursa sejak beberapa hari lalu, dengan wajah yang juga dingin menunggu isyarat dari bosnya. Entah isyarat apa yang diberikan Rothschild, tiba-tiba saja orang-orang Rothschild ini mulai menumpahkan surat-surat berharga senilai ratusan ribu dollar ke pasar. Begitu kertas-kertas berharga ini dilempar ke pasar dalam jumlah besar, nilainya dengan cepat merosot tajam.

Nathan tetap diam di pilarnya. Ia terus menjual, dan menjual. Nilai kertas-kertas berharga ambruk tidak tertolong. Pialang-pialang lain mulai gelisah melihat sikap Rothschild yang begitu berani melepas semua saham-sahamnya tanpa ampun bagai membuang kertas-kertas yang tidak ada harganya sama sekali. Mereka mulai berspekulasi, bisik-bisik mulai menyebar di antara mereka. Pasar bursa London berdengung bagai suara lebah, “Rothschild sudah tahu! Rothschild sudah tahu! Wellington kalah di Waterloo! Napoleon menang!”

Kepanikan meletus di lantai bursa. Semua pialang mengikuti ulah Rothschild, menumpahkan kertas-kertas berharganya ke pasar tanpa peduli menjadi berapa pun harganya. Tak hanya uang, logam mulia seperti emas dan perak pun dilepas dengan harga obral besar. Hanya satu harapan mereka: berupaya sekuat tenaga mempertahankan kekayaan yang masih tersisa di tangannya. Semuanya terus menukik tajam. Kertas-kertas berharga berserakan di lantai bursa bagaikan gunungan sampah.

Setelah semua harga saham jatuh, dengan wajah tetap dingin, Nathan memberi isyarat lain kepada para agennya. Bandul mulai bergerak berlawanan. Dengan sangat cepat, para agen Rothschild yang tadinya melepas sahamnya, sekarang melesat ke tiap meja yang ada dan memborong seluruh kertas berharga yang teronggok di atas meja dan bertebaran di lantai.

Kepanikan telah menyebabkan banyak pialang dan pengusaha tidak lagi bisa berpikir jernih. Mereka tidak lagi melihat perubahan sikap dari Rothschild. Dalam hitungan menit, semua saham, kertas berharga, emas, perak, dan sebagainya kini telah jatuh ke tangan satu orang: Rothschild. Dia menjadi penguasa tunggal dengan modal yang tidak seberapa.

Beberapa hari kemudian berita yang sesungguhnya tentang Palagan Waterloo tiba di London. Wellington menang! Wellington menang! Harga saham, kertas berharga, dan sebagainya yang tadinya begitu murah, dengan cepat melesat meninggi.

Kekayaan Rothschild dalam waktu hanya semalam menjadi berlipat-lipat jumlahnya. Tak kurang dari duapuluh kali lipat! Rakyat kebanyakan meloncat-loncat kegirangan di jalanan. Sedang para pengusaha banyak yang merasakan mati sebelum waktunya. Mereka kini telah menjadi budak dari Tuan Rothschild, sang penguasa Inggris dan Eropa yang sesungguhnya. Perekonomian Inggris jatuh ke bawah sepatu Nathan Rothschild pada tahun 1815. Tiga tahun kemudian Perancis menyusul Inggris dan jatuh ke bawah sepatu yang sama.


Frederich Morton, penulis Biografi Dinasti Rothschild menulis, jika dahulu mereka sangat terbuka dalam berbisnis dan menjadi pusat pemberitaan selebritis dunia, maka kini hal itu tidak lagi menjadi kebiasaan keluarga kaya raya tersebut. “Setelah itu mereka menyelimuti kehadirannya dengan kesenyapan, tak terdengar dan tak terlihat…” Menurut Morton, hal ini dilakukan sebagai strategi baru keluarga ini untuk tetap eksis dalam tujuan utamanya memonopoli dunia, menciptakan The New World Order.


Rothschild dan Pendirian Federal Reserve

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/image-aspx.jpg?w=640
http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/the-federal-reserve.jpg?w=640&h=479

Ketika Amerika masih terbagi dalam 13 koloni Inggris, Benjamin Franklin mengunjungi London dan menemui sejumlah pemodal Yahudi berpengaruh di sana. Dalam pertemuan yang dicatat dalam Dokumen Senat Amerika halaman 98 butir 33, yang ditulis Robert L. Owen, mantan kepala komisi bank dan keuangan Kongres AS, dilaporkan bahwa wakil-wakil perusahaan Rothschild di London menanyakan kepada Benjamin Franklin hal-hal apa saja yang bisa membuat perekonomian koloni Inggris di seberang lautan itu bisa maju.

Franklin yang masih tercatat sebagai anggota Freemasonry Inggris menjawab, “Masalah itu tidak sulit. Kita akan mencetak mata uang kita sendiri, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh industri yang kita miliki.”

Insting bisnis Rothschild segera bekerja. Ini merupakan satu kesempatan besar untuk menangguk untung di koloni Inggris ini. Namun sebagai langkah awal, hak untuk mencetak uang sendiri bagi koloni di seberang lautan tersebut masih dilarang oleh Inggris sampai waktu yang ditentukan. Namun persiapan ke arah itu sudah dijalankan. Inggris saat itu memang sudah jatuh dalam pelukan Konspirasi.

Amschell Mayer Rothschild sendiri saat itu masih sibuk di Jerman mengurus bisnisnya, yang salah satu cabang usahanya adalah mengorganisir tentara bayaran (The Mercenaries) Jerman bagi Inggris untuk menjaga koloni-koloni Inggris yang sangat luas. Usulan mencetak mata uang sendiri bagi Amerika, lepas dari sistem mata uang Inggris, akhirnya tiba di hadapan Rothschild.

Setelah memperhitungkan segala laba yang akan bisa diperoleh, demikian pula dengan penguasaan politisnya, maka Rothschild akhirnya menganggukkan kepalanya. Dengan cepat lahirlah sebuah undang-undang yang memberi hak kepada pemerintah Inggris di koloni Amerika untuk mencetak mata uangnya sendiri bagi kepentingan koloninya tersebut. Seluruh asset koloni Amerika pun dikeluarkan dari Bank Sentral Inggris, sebagai pengembalian deposito sekaligus dengan bunganya yang dibayar dengan mata uang yang baru. Hal ini menimbulkan harapan baru di koloni Amerika. Tapi benarkah demikian?

Dalam jangka waktu setahun ternyata Bank Sentral Inggris—lewat pengaruh pemodal Yahudi—menolak menerima pembayaran lebih dari 50% dari nilai mata uang Amerika, padahal ini dijamin oleh undang-undang yang baru. Dengan sendirinya, nilai tukar mata uang Amerika pun anjlok hingga setengahnya. “…Masa-masa makmur telah berakhir, dan berubah menjadi krisis ekonomi yang parah. Jalan-jalan di seluruh koloni tersebut kini tidak lagi aman,” demikian paparan Benjamin Franklin yang tercatat dalam Dokumen Kongres AS nomor 23.

Belum cukup dengan itu, pemerintah pusat Inggris memberlakukan pajak tambahan kepada koloninya tersebut yakni yang dikenal sebagai Pajak Teh. Keadaan di koloni Amerika bertambah buruk. Kelaparan dan kekacauan terjadi di mana-mana. Ketidakpuasan rakyat berbaur dengan ambisi sejumlah politikus. Situasi makin genting. Dan tangan-tangan yang tak terlihat semakin memanaskan situasi ini untuk mengobarkan apa yang telah terjadi sebelumnya di Inggris dan Perancis: Revolusi.

Dalam sejarah dunia, revolusi merupakan hal yang dibutuhkan tokoh-tokoh dalam bayangan gelap untuk menguasai suatu negara atau suatu wilayah dengan cepat. Tak perduli berapa juta rakyat menjadi korbannya.

Sejarah mencatat, bentrokkan bersenjata antara pasukan Inggris melawan pejuang kemerdekaan Amerika Serikat terjadi pada 19 April 1775. Jenderal George Washington diangkat menjadi pimpinan kaum revolusioner. Selama revolusi berlangsung, Konspirasi Yahudi Internasional seperti biasa bermain di kedua belah pihak. Yang satu mendukung Inggris, memberikan utang dan senjata untuk memadamkan ‘pemberontakan kaum revolusioner’, sedang yang lain mendukung kaum revolusioner dengan uang dan juga senjata. Tangan-tangan Konspirasi menyebabkan Inggris kalah dan pada 4 Juli 1776, sejumlah tokoh Amerika Serikat mendeklarasikan kemerdekaannya.

Merdeka secara politis ternyata tidak menjamin kemerdekaan penuh secara ekonomis. Kaum pemodal Yahudi dari Inggris masih saja merecoki pemerintahan yang baru saja terbentuk. Rothschild dan seluruh jaringannya tanpa lelah terus menyusupkan agen-agennya ke dalam tubuh Kongres. Dua orang agen mereka, Alexander Hamilton dan Robert Morris pada tahun 1783 berhasil mendirikan Bank Amerika (bukan bank sentral), sebagai ‘wakil’ dari Bank Sentral Inggris.

Melihat gelagat yang kurang baik, Kongres membatalkan wewenang Bank Amerika untuk mencetak uang. Pertarungan secara diam-diam ini berlangsung amat panas. Antara kelompok pemodal Yahudi dengan sejumlah tokoh Amerika, yang herannya banyak pula yang merupakan anggota Freemasonry, untuk menguasai perekonomian negara yang baru ini.

Thomas Jefferson menulis surat kepada John Quincy Adams, “Saya yakin sepenuhnya bahwa lembaga-lembaga keuangan ini lebih berbahaya bagi kemerdekaan kita daripada serbuan pasukan musuh. Lembaga keuangan itu juga telah melahirkan sekelompok aristokrat kaya yang kekuasaannya mengancam pemerintah. Menurut hemat saya, kita wajib meninjau hak mencetak mata uang bagi lembaga keuangan ini dan mengembalikan wewenang itu kepada rakyat Amerika sebagai pihak yang paling berhak.”

Mengetahui surat ini, para pemodal Yahudi amat marah. Nathan Rothschild secara pribadi mengancam Presiden Andrew Jackson akan menciptakan kondisi Amerika yang lebih parah dan krisis berkepanjangan. Tapi Presiden Jackson tidak gentar. “Anda sekalian tidak lain adalah kawanan perampok dan ular. Kami akan menghancurkan kalian, dan bersumpah akan menghancurkan kalian semua!”

Pemodal Yahudi benar-benar marah sehingga mendesak Inggris agar menyerbu Amerika dan terjadilah perang lagi pada tahun 1816.

William Guy Carr telah merinci kejadian demi kejadian ini dengan sangat bagus. Presiden Abraham Lincoln sendiri pada malam tanggal 14 April 1865 dibunuh oleh seorang Yahudi bernama John Dickles Booth. Konspirasi memerintahkan pembunuhan ini karena mengetahui bahwa Presiden Lincoln akan segera mengeluarkan sebuah undang-undang yang akan menyingkirkan hegemoni Konspirasi terhadap Amerika. Si pembunuh Lincoln, Dickles Booth, berhubungan dengan Yahuda B. Benjamin, seorang agen Rothschild di Amerika. Booth sendiri tertangkap dan dihukum, sedangkan pihak Konspirasi tetap aman.
Bagi yang tertarik mendalami masa-masa awal berdirinya negara Amerika Serikat, pertarungan antara pihak Kongres-Nasionalis dengan para pemodal Yahudi Internasional dalam menguasai perekonomian AS hingga The Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika berdiri, yang lucunya dimiliki oleh swasta bukan pemerintah, bisa membaca buku William Guy Carr yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Pustaka Alkautsar berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia”, sebuah buku lagi yang juga saya rekomendasikan adalah The Creature From Jekyll Island: A Second Look at the Federal Reserve (American Opinion Publishing, Inc; 1994) karya Edward Griffin, yang edisi Indonesianya telah diterbitkan oleh Esok Press dengan judul “Serial The Fed 1: Monster dari Jekyll Island, Sebuah Studi Mendalam Tentang The Federal Reserve” yang didistribusikan oleh LSM PaRaM.

Dalam kedua buku tersebut, kita akan bisa memahami bahwa sesungguhnya bangsa Amerika sekarang ini telah menjadi kuda tunggangan, sedang dijajah, oleh satu kekuatan bayangan yang disebut Konspirasi Yahudi Internasional. Bahkan kita akan mendapat kesimpulan yang kuat dan mengagetkan: Negara Amerika Serikat serta seluruh warganegara dan asset-asetnya sebenarnya milik dari The Federal Reserve.

Dalam salah satu kertas presentasinya, seorang profesor Amerika dengan nama samaran “Aristoteles”, menguraikan sebab-sebab kebangkrutan pemerintah Amerika Serikat berjudul “U.S Government Bankruptcy Proceedings”. Walau hanya berisi pokok-pokok peristiwa, namun makalah tersebut sangat penting untuk diketahui. Inilah salinannya:
Sebelum tahun 1913, pemerintah Amerika memperoleh dana dari tarif impor. Pada saat itu belum ada pajak dikenakan pada warganegara. Mata uang Amerika dibuat dari logam asli atau yang bisa dihargai/dikembalikan sebagai logam—dikenal sebagai “uang asli”.

Pada tahun 1913 para bankers memutuskan bahwa telah terjadi kekurangan mata uang di Amerika dan pemerintah Amerika tidak bisa menerbitkan mata uang lagi karena semua emas cadangannya telah terpakai.
Agar ada sirkulasi tambahan uang, kelompok orang mendirikan satu bank yang dinamakan “The Federal Reserve Bank of New York”.

Kemudian Federal Reserve Bank di New York menjual stock yang dimiliki dan dibeli oleh mereka sendiri senilai US$ 450.000.000 melalui bank-bank sebagai berikut: Rothschild Bank of London, Rothschild Bank of Berlin, Warburg Bank of Hamburg, Warburg Bank of Amsterdam (Keluarga Warburg mengontrol German Reichsbank bersama Keluarga Rothschild), Israel Moses Seif Bank of Italy, Lazard Brothers of Paris, Citibank, Goldman & Sach of New York, Lehman & Brothers of New York, Chase Manhattan Bank of New York, dan Kuhn & Loeb Bank of New York.

Karena bank-bank tersebut mempunyai cadangan emas yang besar, maka bank tersebut dapat mengeluarkan mata uang yang dengan jaminan emas tersebut dan mata uang tersebut disebut “Federal Reserve Notes”. Bentuknya sama dengan mata uang Amerika dan masing-masing dapat saling tukar.
Untuk membayar bunga, pemerintah Amerika menciptakan pajak. Jadi sebenarnya warganegara Amerika membayar bunga kepada Federal Reserve. Pajak ini dimulai tahun 1913, pada tahun yang sama Federal Reserve Bank didirikan. Seluruh pajak yang terkumpul dibayarkan ke Federal Reserve sebagai bunga atas pinjaman.

Awal tahun 1929, Federal Reserve berhenti menerima uang emas sebagai bayaran. Yang berlaku hanya ‘uang resmi’. Federal Reserve mulai menarik uang kertas yang dijamin emas dari sirkulasi dan menggantinya dengan ‘uang resmi’.

Sebelum tahun 1929 berakhir, ekonomi Amerika mengalami malapetaka (dikenal dengan masa ‘Great Depression’).

Tahun 1931, Presiden Amerika Hoover mengumumkan kekuarangan budjet sebesar US$ 902.000.000.


Tahun 1932 Amerika menjual emas senilai US$ 750.000.000 yang digunakan untuk menjamin mata uang Amerika. Ini sama dengan ‘penjualan likuidasi’ sebuah perusahaan bermasalah. Emas yang dijual ini dibeli dengan potongan (discount rates) oleh bank internsional/bank asing (persis keadaannya seperti di Indonesia sekarang ini), dan pembelinya adalah pemilik Federal Reserve di New York.

Presiden Roosevelt mengalahkan Presiden Hoover di tahun 1932. Dalam sambutannya ia mengatakan, “Satu-satunya hal yang harus kita takutkan adalah ketakutan itu sendiri.” Roosevelt melakukan serangkaian keputusan untuk melakukan reorganisasi pemerintahan Amerika sebagai suatu perusahaan. Perusahaan ini kemudian mengalami kebangkrutan. Amerika bangkrut karena tidak bisa membayar bunganya akibat berhutang kepada Federal Reserve. Akibat bangkrutnya Amerika, maka bank-bank yang merupakan pemilik Federal Reserve sekarang memiliki SELURUH Amerika, termasuk warganegaranya dan asset-assetnya. Negara Amerika bentuknya adalah anak perusahaan Federal Reserve

Federal Reserve telah membangkrutkan seluruh asset Amerika Serikat. Seminggu kemudian, di Parlemen, dilakukan tuntutan impeachment terhadap anggota-anggota dari Dewan Federal Reserve, kebanyakan agen-agen Federal Reserve dan para manajer dari Departemen Keuangan Amerika dengan tuduhan “kejahatan luar biasa dan penyalahgunaan wewenang”, termasuk pencurian lebih dari US$ 80.000.000.000 pertahun selama lima tahun (total US$ 400.000.000.000!)

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/theodore-roosevelt.jpg?w=640

Tahun 1934 Roosevelt memerintahkan seluruh bank di Amerika untuk tutup selama satu minggu dan menarik dari masyarakat emas dan mata uang yang diback-up emas dan menggantinya dengan “seolah-olah uang” yang dicetak Federal Reserve. Tahun itu dikenang sebagai ‘Liburan Bank Nasional’.


Rakyat mulai menahan emasnya karena mereka tidak mau menggunakan kertas tak bernilai “seolah-olah uang”. Karena itu Roosevelt pada tahun 1934 mengeluarkan perintah bahwa setiap warganegara dilarang memiliki emas, karena illegal. Para hamba hukum mulai melakukan penyelisikan pada orang-orang yang memiliki emas, dan segera menyitanya jika ditemukan. (Catatan: Pada saat itu rakyat yang ketakutan berbondong-bondong menukar emasnya dengan sertifikat/bond bertuliskan I.O.U yang ditandatangani oleh Morgenthau, Menteri Keuangan Amerika). Hal ini merupakan perampokan emas besar-besaran yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Tahun 1976 Presiden Carter mencabut aturan ini.

Tahun 1963 Presiden Kennedy memerintahkan Departemen Keuangan Amerika untuk mencetak uang logam perak. Langkah ini mengakhiri kekuasaan Federal Reserve karena dengan memiliki uang sendiri, maka rakyat Amerika tidak perlu membayar bunga atas uangnya sendiri. Lima bulan setelah perintah itu dikeluarkan, Presiden Kennedy mati dibunuh.

Langkah pertama Presiden Johnson adalah membatalkan keputusan Presiden Kennedy dan memerintahkan Departemen Keuangan Amerika untuk menghentikan pencetakan mata uang perak sekaligus menarik mata uang perak dari peredaran untuk dimusnahkan.

Pada hari yang sama Kennedy dimakamkan, Federal Reserve Bank mengeluarkan uang ‘no promise’ yang pertama. Uang ini tidak menjanjikan bahwa mereka akan membayar dalam mata uang yang sah secara hukum, tetapi mata uang ini merupakan alat pembayaran yang berlaku.

Presiden Ronald Reagan merencanakan memperbaiki pemerintahan Amerika sesuai dengan aturan konstitusi. Ia ditembak beberapa bulan kemudian oleh anak dari teman dekatnya, Wakil Presiden George Bush. Reagan bia diselamatkan, dan dia tidak mengeluarkan perintah baru dan pada tahun 1987 untuk melaksanakannya namun perintah tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah Amerika.

Tahun 1993, James Traficant dalam pidatonya yang terkenal di Parlemen mengutuk sistem Federal Reserve sebagai suatu penipuan besar-besaran. Tak lama setelah itu ia menjadi korban penyelidikan korupsi sekali pun tidak ada tuntutan kepadanya selama bertahun-tahun.

Uang dollar yang dicetak sebelum tahun 2000 tertera kata-kata Federal Reserve Bank cabang mana yang mengeluarkan dan menjamin uang tersebut. Pada cetakan tahun 2000 dalam desain mata uang yang baru hanya tertera Federal Reserve System.

Pada tahun 2002, Traficant akhirnya terbukti korupsi. Ia mengatakan bahwa saksi-saksi yang melawan dia semuanya dipaksa untuk berbohong. Ia juga mengeluh karena tidak diperkenankan menghubungi semua orang yang menyelidikinya, sebagai saksi.


Henry Ford pernah berkata, “Barangkali ada bagusnya rakyat Amerika pada umumnya tidak mengetahui asal-usul uang, karena jika mereka mengetahuinya, saya yakin esok pagi akan timbul revolusi.”
Dinasti Rothschild dan Al-Aqsha.   Dinasti Rothschild, selain menguasai The Federal Reserve dan sejumlah bank paling berpengaruh dunia, ternyata juga berjasa besar dalam membangun The Temple Mount dan kota Yerusalem serta bangsa Yahudi pada umumnya. Dengan demikian Rothschild juga harus bertanggungjawab atas kerusakan Masjidil Aqsha sekarang ini.

Rothschild merupakan sponsor utama pembangunan Haikal Sulaiman ketiga yang direncanakan akan berdiri di atas reruntuhan Masjid al-Aqsha. Haikal Sulaiman atau Bait Suci, dalam sejarahnya pernah dua kali dibangun. Yang pertama dibangun oleh Hiram Abiff (Raja Titus, pengikut Lucifer), yang kedua dibangun oleh Raja Herodes (Romawi). Dan untuk yang ketiga, dinasti Rothschild membangun bait ini kembali atas mandat Illuminaty.

http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/israel_supreme_court_paid_by_rothschild.jpg?w=640

Selain Bait Suci, Gedung Mahkamah Agung Israel (The Supreme Court Building) yang arsitektur bangunannya sarat dengan simbol Luciferian, juga dibangun Rothschild. Posisi bangunan-bangunan yang berada di dalam kompleks Knesset ini tersusun dalam garis-garis sejajar berbentuk dua persilangan simbol salib terbalik (inverted cross), sebagaimana tanda salib yang terdapat di dalam gereja setan.

Gedung Parlemen dan Gedung Mahkamah Agung berada di garis pendek. Garis panjang yang memotong garis pendek (membentuk salib) akan berakhir di Rockefeller Museum di utara Gunung Moriah. Tarikan garis-garis ini membentuk “anak kunci”. Segala sesuatu mengenai gedung Mahkamah Agung ini berkaitan dengan detail-detail perhitungan matematika yang berunsurkan angka-angka magis yang secara umum disebut “diabolical” (the cult calculation).

Para insinyur yang dipilih untuk pekerjaan pembangunan gedung Supreme Court ini ditentukan oleh Dorothy Rothschild. Yang terpilih kemudian adalah cucu laki-laki dan cucu perempuan Ben-Zion Guine dari Turkey, orang kepercayaan Baron Rothschild : Ram Kurmi, lahir di Yerusalem (1931) dan Ada Karmi Melanede, lahir di Tel Aviv (1936). Mereka adalah orang-orang yang sangat ahli dalam ilmu matematika diabolical dan Ley Lines. Adalah sangat penting bagi para perancang bangunan ini untuk memiliki keahlian seperti itu supaya mereka mampu menyelesaikan bangunannya dalam perhitungan angka-angka religious/spiritual yang tepat di suatu wilayah geografi.

Untuk keseluruhan gedung ada 1000 lembar proyek perencanaan, 1200 tumpukan semen, waktu bekerja adalah 3 tahun (750 hari), dan hanya 20 pekerja ditetapkan untuk bekerja setiap hari selama 200.000 hari kerja, 250.000 batu bangunan yang harus diletakkan dengan tangan dalam posisi-posisi ritual yang penuh arti. Secara utuh bentuk gedung ini menggambarkan T-cross (salib Tau = symbol okultisme bagi dewa-dewa Mesir).

Dalam kompleks ini terdapat “Rothschild emblem” yang merupakan simbol peringatan dan penghargaan kepada dinasti Rothschild generasi pertama, Rothschild dan lima anak laki-lakinya, sebagai pelopor berdirinya bank-bank central di hampir semua Negara Eropa.

Keluarga Rothschild membuat beberapa kesepakatan dengan pemerintah Israel sebelum mereka membangun gedung-gedung di kompleks Knesset, khususnya The Supreme Court. Kesepakatan tersebut antara lain memberikan ijin kepada Rothschild untuk membangun The Supreme Court dengan arsitek sendiri, dan biaya pembangunan seluruhnya ditanggung oleh Rothschilds (tidak seorangpun tahu berapa nilainya). Satu gedung ini saja menghabiskan waktu pembangunan selama tiga tahun ditambah satu tahun untuk mengerjakan begitu banyak “rahasia” di dalamnya.

Memasuki gedung ini, setelah melewati pemeriksaan sekuriti, hal yang pertama bisa dilihat adalah foto besar di dinding sebelah kiri. Di bagian kiri foto itu terlihat Teddy Kollek, kemudian Lord Rothschild, disebelah kanan berdiri Shimon Peres, di bawah kiri adalah Yitzhak Rabin. Yang lainnya adalah keluarga Rothschild yang terlibat dalam pembangunan The Supreme Court.
Dinasti Rothschild merupakan salah satu dinasti terkuat Luciferian di dunia sejak dulu hingga kini. Kelimpahan materi yang sangat banyak, juga kehidupannya, semata-mata dipersembahkan bagi agama Luciferiannya.

Dalam hal ini Rothschild jauh lebih saleh ketimbang orang-orang yang mengaku beragama monotheisme namun malah memperdagangan agama itu sendiri demi mengambil keuntungan materi bagi diri pribadi dan keluarganya. Tahukah kamu, George Soros yang pernah menghancurkan ekonomi Asia dengan krisis ekonomi hebat yang mengakibatkan revolusi "reformasi" di Indonesia 1998, adalah agen dari Rosthchilds.

Mengapa Yahudi Menguasai Dunia? Inilah Jawabannya!!
FAKTA DAN ANGKA:
Populasi Yahudi di dunia ada 14 juta orang.
Distribusi:
7 juta di Amerika
5 juta di Asia
2 juta di Eropa
100 ribu di Afrika.
Populasi Muslim: 1,5 miliar dari penduduk dunia.
Distribusi:
6 juta di Amerika.
1 miliar di Asia dan Timur Tengah.
44 juta di Eropa.
400 juta di Afrika.
Kelima dunia adalah Muslim.
Setiap 1 orang Yahudi, ada 107 Muslim di dunia.
Namun, 14 juta orang Yahudi lebih kuat daripada 1,4 Miliar Muslim.
Mengapa?
Kita lanjutkan fakta-fakta dan statistik di atas.
Lihatlah dalam sejarah modern:
Albert Einstein: Yahudi.
Sigmund Freud: Yahudi.
Karl Marx: seorang Yahudi.
Paul Samuelson: Yahudi.
Milton Freedman: Yahudi.
Inovasi Medis yang Paling Penting:
Penemu medis injeksi, Benjamin Rubin: Yahudi.
Penemu vaksin polio, Jonas Salk: Yahudi.
Penemu obat kanker darah (leukemia), Gertrude Ilion: seorang Yahudi.
Penemu pengobatan hepatitis C,  Barukh Bloomberg: Yahudi.
Penemu obat sifilis, Paul Ehrlich: Yahudi.
Penelitian pengembangan sistem kekebalan tubuh, Eli Machenkov: Yahudi.
Penelitian Endokrinologi yang paling penting, Andrew Schally: Yahudi.
Penelitian Cognitive Therapy yang paling penting Aaron Beck : Yahudi.
Penemu Pil Gregory Pecos: Yahudi.
Studi pengobatan kanker yang paling penting, Stanley Cohen, seorang Yahudi.
Penemu dialisis dan peneliti paling penting dalam organ buatan, Willem Kulovkim: Yahudi.
Penemuan yang Mengubah Dunia:
Pusat pengembangan prosesor , Stanley Mysore: Yahudi.
Penemu reaktor nuklir, Selandia Liu: Yahudi.
Penemu serat optik, Peter Schultz: Yahudi.
Penemu lampu lalu lintas, Charles Adler: Yahudi.
Penemu stainless steel, Pino Ringkas: Yahudi.
Penemu film audio, Isador Casey: Yahudi.
Penemu mikrofon, Jeramavun Emile Berliner: Yahudi.
Penemu Perekam Video, Charles Ginsburg : Yahudi.
Pembuat Nama dan Merek:
Polo – Ralph Lauren: seorang Yahudi.
Jeans Levi – Strauss Levi: Yahudi.
Starbucks – Howard Schultz adalah Yahudi.
Google – Sergey Brin: Yahudi.
Dell – Michael Dell adalah Yahudi.
Oracle – Larry Ellison: seorang Yahudi.
DKNY-Donna Karan: Yahudi.
Baskin dan Robbins – Irv Robbins: Yahudi.
Dunkin Donuts – William Rosenberg: Yahudi.
Politisi dan Pengambil Keputusan:
Sekretaris Negara Amerika Serikat, Henry Kissinger: Yahudi.
Presiden Yale University Richard Levin: Yahudi.
Kepala Federal Reserve AS, Alan Greenspan : Yahudi.
U. S. State Secretary, Madeleine Albright : Yahudi.
Politisi AS, Joseph Lieberman : Yahudi.
Sekretaris Negara AS, Casper Enbed : Yahudi.
Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Maxim Litvinov : Yahudi.
Perdana Menteri Selandia Baru, John Key: Yahudi.
Perdana Menteri Singapura, David Marshall : Yahudi.
Gubernur Australia, Ishak Isaac : Yahudi.
Perdana Menteri Inggris, Benjamin Disraeli : Yahudi.
Perdana Menteri Rusia, Yevegni Primakov : Yahudi.
Politisi Amerika, Barry Goldwater : Yahudi.
Presiden Portugal, Jorge Sampaio : seorang Yahudi.
Wakil Perdana Menteri Kanada, Herb Jerry : Yahudi.
Perdana Menteri Perancis, Pierre Mendes : Yahudi.
Menteri Negara Inggris, Michael Howard : Yahudi.
Konsultan Austria, Bruno Kryska : Yahudi.
Menteri Keuangan, Robert Rubin : seorang Yahudi.
Tuan spekulasi dan ekonomi, George Soros : Yahudi.

Media Berpengaruh :
CNN – Wolf Blitzer: Yahudi.
ABC News – Barbara Walters: Yahudi.
The Washington Post – Eugene Meyer: Yahudi.
Majalah Time – Henry Grunwald: Yahudi.
The Washington Post – Katherine Graham Yahudi.
New York Times – Joseph Elevid: Yahudi.
New York Times – Max Frankel: Yahudi.
Ini baru sebagiannya.
Fakta Lain:
Dalam 105 tahun terakhir, Yahudi memenangkan 14 dari 180 Nobel.
Pada periode yang sama, 1,5 Miliar Muslim hanya memenangkan tiga hadiah Nobel.
1 hadiah Nobel adalah untuk 77. 778 orang Yahudi.
Bagi Muslim, 1 hadiah Nobel untuk 500 juta orang.
Apakah ini sebuah kebetulan bahwa ilmu pengetahuan milik mereka? Atau penipuan? Atau konspirasi? Mengapa prestasi itu tidak dicapai oleh umat Muslim meskipun mereka sangat banyak dalam jumlah?
Fakta-fakta lain Anda mungkin menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini:
· Umat Islam sedunia hanya memiliki 500 universitas (terkenal/besar).
· Di Amerika Serikat ada 5.758 Universitas!
· India 8.407 Universitas!
· Tidak ada universitas Islam dari  500 universitas terbaik di dunia.
• Ada 6 universitas Israel dari 500 universitas terbaik di dunia.
· Proporsi pembelajaran di negara-negara Kristen 90%.
· Proporsi pembelajaran di dunia Muslim 40%.
· Tingkat pendidikan 100% ada di 15 negara Kristen.
• Di negara-negara Muslim tidak ada yang tingkat melek hurufnya hingga 100%.
Persentase penyelesaian sekolah dasar di negara-negara Kristen 98%.
Persentase penyelesaian sekolah dasar di negara-negara Muslim 50%.
Persentase memasuki universitas di negara-negara Kristen 40% .
Persentase memasuki universitas di negara-negara Muslim 2%.
• Hanya ada 230 sarjana Muslim dari setiap juta orang Islam.
• Ada 5.000 sarjana dari setiap juta orang Amerika.
· Dari setiap 1 juta masyarakat Amerika, ada 1000 orang teknisi.
· Di negara-negara Muslim hanya memiliki 50 per 1 juta orang.
· Negara-negara Islam mengeluarkan dana 0,2% dari total pendapatan nasional untuk penelitian dan pengembangan.
· Negara-negara Kristen mengeluarkan 5% dari total pendapatan nasional untuk penelitian dan pengembangan.
· Tingkat distribusi surat kabar harian di Pakistan adalah 23 surat kabar per 1000 penduduk.
· Tingkat distribusi surat kabar harian di Singapura adalah 460 surat kabar per 1000 penduduk.
· Di Inggris, distribusi buku, 2.000 per satu juta orang.
· Di Mesir 17 buku per satu juta orang.
· Alat-alat teknologi canggih (High-tech) 0,9% dari ekspor Pakistan, 0,2% dari ekspor Kerajaan Arab Saudi dan 0,3% dari ekspor Kuwait, Aljazair dan Maroko.
· Peralatan berteknologi tinggi, 68% dari ekspor Singapura.

Wallahu a'lam.

Bogor, 12 Oktober 2012.